This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Thursday, April 30, 2015
2:40 AM
Unknown
Tanpa sengaja malam itu aku mendengar pertengkaran Mamaku dan Papa
tiriku tentang aborsi yang dilakukan Mama sebelum menikah dengannya.
Rupanya Papa menemukan adanya hasil USG kandungan mama yang entah kenapa
masih Mama simpan saja sehingga akhirnya ketahuan oleh Papa. Kalau
mendengar tahun kejadiannya yang dibaca oleh Papa dari hasil USG itu
adalah sekitar tahun 2000. Hal itu berarti terjadi pada waktu Mama baru
setahunan mejadi janda dan aku masih duduk di kelas 6 SD, tentu saja
belum mengenal Papa tiriku yang sekarang.
Walaupun Mama akhirnya bisa meyakinkan Papa bawah peristiwanya itu
terjadi jauh sebelum mereka berkenalan, tetapi aku menjadi penasaran
siapa laki-laki yang telah menghamili Mamaku dan mengapa Mama menyimpan
hasil USGnya sampai sekarang. Kenapa Mama sama sekali tidak menceritakan
mengenai laki-laki ini padaku, padahal biasanya Mama selalu cerita
mengenai teman-teman lelakinya padaku karena bagi Mama siapapun nanti
menjadi suaminya harus bisa menjadi Papa tiri yang aku sukai. Walaupun
Mama tidak menceritakan sejauh apa hubungannya dengan tiap teman
lelakinya, tetapi aku yakin bukan mereka yang menghamili Mamaku.
Apakah Mamaku pernah jadi selingkuhan laki-laki lain yang sudah
berkeluarga ?
Pertanyaan itulah yang kemudian muncul di kepalaku karena hanya itulah
yang bisa menjelaskan kenapa Mama tidak bisa menceritakan kepadaku
tentang laki-laki tersebut.
Namaku Karin, umurku saat itu adalah 23 tahun dan sedang menyelesaikan
pendidikanku di fakultas kedokteran universitas negeri ternama di
Jakarta. Sampai SMA aku menyelesaikannya di Bandung dan baru pindah ke
Jakarta setelah Mamaku menikah lagi dengan seorang dokter asal Jakarta
yang sekarang menjadi Papa tiriku. Mamaku sendiri seorang dokter
spesialis mata asal Bandung sedangkan Ayah kandungku juga seorang dokter
Ahli Penyakit Dalam dari Bandung juga.
Mamaku bukan tipe orang yang punya pergaulan bebas, dia hanya punya
sedikit teman dekat yang umumnya berasal dari lingkungan sekolahnya
sejak SD sampai di bangku kuliah. Tetapi memang teman-teman dekatnya
yang paling banyak dan paling sering bergaul dengan Mama adalah
teman-teman SMAnya. Sepengetahuanku semua teman SMA Mama itu sudah
berkeluarga karena sering kali dalam beberapa acara aku dibawa Mama
untuk bertemu keluarga mereka. Dari sini aku mulai mengecilkan pilihanku
pada tahun di mana kejadian yang dipermasalahkan oleh Papa tiriku itu,
terutama dengan siapa saja Mamaku suka pergi.
Akhirnya kecurigaanku mengerucut hanya pada satu orang saja, yaitu Oom
Yanto, seorang teman Mama yang memang sudah akrab bukan hanya dengan
Mama tapi juga dengan keluarga besar Mamaku sejak mereka sama-sama di
bangku SMA. Oom Yanto menikahi teman SMAnya yang juga merupakan teman
dekat Mama, bahkan anak-anak merekapun cukup aku kenal. Salah satu
alasanku mencurigai Oom Yanto karena aku ingat bahwa Oom Yanto lah yang
paling sering menjemput dan mengantar Mama kalau ada kegiatan dengan
teman-temannya Mama. Bahkan kadang-kadang Mama pamit keluar kota untuk
urusan dinas beberapa hari tapi yang menjemput dan mengantar pulangnya
adalah Oom Yanto.
Oom Yanto memang sosok laki-laki idaman hampir semua wanita dewasa
karena selain sukses sebagai pengusaha, juga mempunyai kepribadian yang
sangat menarik dan tentu saja wajahnya yang lumayan dengan badan yang
tinggi besar. Tangan dan kaki Oom Yanto dipenuhi bulu dan muka yang
ditumbuhi kumis dan jenggot hingga terlihat seksi bagi sebagian wanita.
Dia merupakan pria yang ramah, mudah tertawa dan selalu bisa membawa
suasana menjadi lebih cair serta menyenangkan.
Aku makin penasaran ingin memastikan apakah memang Mamaku dihamili oleh
Oom Yanto ini atau laki-laki lain. Hal ini menjadi sangat penting bagiku
karena akan mempengaruhi persepsi tentang Mamaku selama ini. Tapi
bagaimana caranya ? Pikiran ini lama-lama menjadi obsesi yang sangat
mengganggu konsentrasiku sehingga beberapa kuliahku nilainya menjadi
tidak memuaskan. Aku tidak berani bertanya langsung kepada Mamaku karena
kalau dia berbohong dengan jawabannya maka akan merusak hubungan kami
selamanya.
Akhirnya aku memutuskan untuk menghubungi Oom Yanto lewat akun fesbuknya
dulu sebagai komunikasi awalku. Tidak terlalu sulit mencarinya karena
akun Oom Yanto memang tercantum dalam akun anak-anaknya yang sudah
menjadi teman fesbukku. Dengan hati-hati aku mulai menyusun
langkah-langkah untuk melakukan penyelidikanku, aku tidak mau salah
langkah karena akan merusak suatu hubungan silahturahmi yang sudah
sangat lama terjalin antara dua keluarga besar.
Pertama kali aku coba meng-add Oom Yanto sebagai teman, kalau ini
berhasil maka akan memudahkan langkah selanjutnya. Tetapi kalau tidak
berhasil maka aku harus mencari jalan yang lebih sulit. Rupanya Oom
Yanto mengenaliku sehingga dia langsung meng-approve requestku. Sebagai
pembukaan aku mulai mengiriminya message berbasa-basi yang ternyata juga
mendapat tanggapan positif walaupun kadang-kadang jawabannya agak lama
karena kesibukkannya.
Setelah komunikasi mulai terbuka aku mulai maju ke langkah kedua yaitu
mencoba mencari tahu bagaimana hubungan pertemanan Oom Yanto dan Mamaku
pada saat 10 tahunan yang lalu dan sekarang. Dari jawaban-jawaban Oom
Yanto dugaanku ternyata benar bahwa dulu mereka punya hubungan
“istimewa” walaupun tidak begitu jelas seberapa istimewanya.
Sebagai langkah ketiga, aku berusaha untuk ketemu langsung dengan Oom
Yanto dengan menyampaikan bahwa aku banyak pertanyaan mengenai masa lalu
Mamaku yang aku anggap Oom Yanto cukup banyak tahu. Aku katakan bahwa
hal itu penting karena sekarang sedang ada masalah antara Mamaku dan
Papa tiriku tentang masa lalu Mama. Tentu saja aku tegaskan bahwa aku
hanya bisa membicarakannya saat berhadapan langsung dengan Oom Yanto.
Aku cukup kaget saat Oom Yanto tanpa keraguan sedikitpun bersedia
menemui aku, bahkan saat kami mulai berkomunikasi di telepon untuk
mengatur waktunya, nada suara Oom Yanto sama ramahnya dengan nada suara
yang dulu sudah aku kenal. Oom Yanto juga menanyakan apakah pertemuan
kami akan dilakukan di-public area atau di-private area. Pertanyaan ini
sempat membuatku pusing karena kalau di private area aku masih kagok
berduaan dengan Oom Yanto, tapi kalau benar ternyata Oom Yanto yang
menghamili Mamaku maka sangat tidak bijak membicarakannya di public
area.
Akhirnya aku memutuskan untuk bertemu di private area saja karena
bagaimanapun akan menjadi lebih mudah bagiku untuk mengikuti
perkembangan selanjutnya. Tempat yang akan dipakai untuk pertemuan kami
adalah sebuah hotel berbintang di bilangan Mega Kuningan yang biasa Oom
Yanto pakai menginap kalau sedang ada di Jakarta. Sedang waktunya aku
memilih saat sedang jaga di rumah sakit, tetapi sebelumnya jadwalnya aku
tukar dengan temanku sehingga orang tuaku tidak akan curiga kalau aku
pulang larut malam karena kalau sedang berjaga kadang-kadang aku tidur
di rumah sakit.
“Oom ini Karin, sekarang sudah sampai di loby hotel” Kataku saat menelon
ke telepon genggamnya saat aku sudah sampai ke Hotelnya. Waktu saat itu
menunjukkan pukul 14:05, sesuai dengan waktu yang telah kami sepakati
karena aku adah kuliah pagi di RSCM.
“Okay … saya akan jemput kamu ke bawah karena untuk bisa naik lift ke
kamar Oom harus memakai kunci kamarnya” Jawab Oom Yanto di teleponnya.
Dengan berdebar-debar aku berdiri di depan lift, memandangi pergerakan
setiap lift dan orang yang keluar darinya. Tak lama kemudian Oom Yanto
keluar, pempilannya sekarang sudah agak gemuk dengan rambut yang lebih
tipis tetapi daya tarik lainnya masih sama. Terlihat dia sedikit
celingak celinguk mencariku, karena memang kami hampir tidak pernah
bertemu lagi selama 8 tahun. Aku segera menghampiri dan menyapanya
terlebih dahulu yang disambutnya dengan hangat.
Setelah dia mencium pipi kiri dan kananku dia langsung mengajakku naik
ke kamarku. Tiba-tiba aku dilanda perasaan aneh yaitu perasaan yang
hampir sama seperti saat aku diajak oleh pacarku ke rumahnya yang sedang
kosong untuk petting. Aku memang bilang ke pacarku bahwa aku hanya mau
bercumbu dan petting di tempat-tempat yang bersuasana nyaman seperti
rumah atau kamar hotel.
Saat itu kami melakukan petting dengan bertelanjang bulat seperti yang
aku janjikan kepadanya kalau dia bisa punya kesempatannya. Pacarku
sempat memaksa ingin melakukan penetrasi, tapi aku menolaknya bukan
karena aku tidak mau tapi aku mengingatkannya bahwa janjiku untuk kali
ini adalah bersedia melakukan petting sambil bertelanjang bulat dan
tidak lebih dari itu. Kalau dia ingin bersetubuh denganku maka harus
cari waktu lagi dengan syarat yang aku tentukan kemudian. Aku selalu
diajarkan Mama untuk selalu bisa mengendalikan laki-laki atau mereka
akan mengendalikan kita. Tetapi ternyata ceritanya jadi lain kalau
berhadapan dengan Oom Yanto.
Oom Yanto menyewa kamar suite, sehingga kami bisa mengobrol sambil duduk
sofa dan kursi yang ada bukan di duduk ranjang seperti yang aku
khawatirkan sebelumnya. Hal ini tentunya melegakan aku tapi tanpa aku
sadari membuatku menjadi lebih lengah karena hal itu sebenarnya tidak
menghilangkan kenyataan bahwa aku tetap berada di dalam kamar tidurnya
Oom Yanto. Entah kenapa kami berdua sama-sama duduk di sofa walapun
sebenarnya masih ada satu kursi lagi. Di sana juga sudah tersedia
minuman dan makanan ringan untuk menemani obrolan kami.
Awalnya aku bercerita dengan lancar mengenai pertengkaran Mamaku dan
Papa tiriku dan bagaimana aku menjadi terganggu karenanya. Oom Yanto
juga mendengarkan ceritaku dengan seksama tanpa perubahan ekspresi
sedikitpun. Tetapi kelancaran ceritaku tiba-tiba menjadi tersendat saat
aku harus mengajukan pertanyaan inti dari tujuanku bertemu dia. Wajahku
berubah menjadi sedikit kemerahan karena menahan campuran perasaan malu
dan penasaran.
“Begini Oom … Karin ingin Tanya kepada Oom” Aku coba membukanya dengan
kalimat netral.
“Sok atuh apa yang akan kamu tanyakan “ Jawab Oom Yanto.
“Ta…tapi Oom jangan marah Ya ?” Kataku mulai gugup.
“Marah kenapa dan ke siapa ?” Balas Oom Yanto.
“Marah ke Karin atau malah marah ke Mama, Karin sware bahwa Mama ga tau
kedatangan Karin ke sini” Lanjutku sambil mengangkat dua jariku seperti
janji pramuka.
“Oom janji tidak akan marah tanpa alasan yang benar-benar jelas”
Jawabnya dengan ekspresi keheranan.
“Begini Oom …eeee…apakah …eh …begini…apakah O..Om yang menghamili Mama
?” Akhirnya pertanyaan itu terlepas juga.
Oom Yanto merenung sebentar kemudian matanya melihat kembali padaku
dengan tetap tidak ada perubahan emosi yang drastis pada wajahnya.
“Apakah jawaban Oom sangat penting buat Karin ?” Dia malah sekarang
balik bertanya
“Be..betul Oom, Karin sangat terganggu oleh pikiran itu sejak saat itu”
jawabku sambil menunduk
“Baiklah kalau memang Karin ingin tahu…. Oom mengakui bahwa memang
sayalah yang menghamili Mamanya Karin tahun 2000 itu” Jawab Oom Yanto
dengan suara lembut tapi tegas.
“Oom juga yang membantu Mama untuk melakukan aborsi karena Mamanya Karin
saat itu belum merasa siap hamil tanpa ada suami, walaupun saat itu Oom
juga tidak akan menentang kalau Mama kamu ingin mempertahankannya”
Lanjutnya dengan ketenangan yang masih tetap sama.
Jawaban itu memang sudah aku duga dan sesuai dengan harapanku, tapi
tetap saja perasaanku seperti dicampur aduk antara marah, sedih dan
gembira. Marah karena ternyata Mama berselingkuh dengan teman yang
merupakan suami dari temannya sendiri. Sedih karena ternyata Mama harus
melakukan aborsi yang tentunya merupakan pilihan yang sangat berat
baginya saat itu. Gembira karena selingkuhan Mama merupakan laki-laki
yang aku anggap pantas menerima cinta Mama yang saat itu memang sedang
sangat labil akibat perceraian dan juga ditinggal oleh Papanya Mama atau
Kakekku. Tidak terbayang olehku nasib Mama kalau terjatuh ke tangan
laki-laki yang lebih tidak bertanggung jawab.
Akhirnya aku hanya bisa menangis tersedu-sedu setelah medengar pengakuan
langsung dari Oom Yanto yang keluar begitu saja tanpa harus aku paksa
sama sekali. Oom Yanto kemudian memelukku sambil beberapa kali
memberikan kecupan lembut pada kepalaku yang membuatku merasa lebih
tenang sehingga akhirnya aku balas memeluknya untuk bisa menangis di
dadanya yang bidang. Dengan lembut kepalaku di belai-belainya sambil
membisikkan kata-kata menghibur di telingaku.
Entah berapa lama aku menangis di pelukan Oom Yanto, tapi sesudahnya
badanku benar-benar menjadi lemas tidak bertenaga sehingga hampir jatuh
terkulai di sofa. Oom Yanto lalu berinisiatif membopongku ke ranjangnya
tanpa bisa aku tolak dan membaringkanku di atasnya sambil melepas
sneakers-ku . Kancing atas bajuku juga dia longgarkan untuk memudahkan
aku bernafas karena hidungku mulai tersumbat ingus akibat menangis
terlalu lama. Oom Yanto sendiri kemudian berbaring di sisiku untuk
membelai kepalaku sambil sekali-sekali mengecup pipi, hidung dan
keningku.
Setelah aku lebih tenang, Oom Yanto bertanya apakah aku juga ingin tahu
alasan dan detail kejadian dari awal sampai akhir perselingkuhan Mamaku
dengan dia. Aku jawab bahwa aku sangat ingin tahu dan berharap Oom Yanto
tidak menghilangkan detailnya supaya aku bisa mengerti alasan Mamaku.
Oom Yanto mulai bercerita bahwa hubungan mereka terjalin lagi setelah
acara reuni SMA. Hubungan yang dimaksud adalah curhat-curhatan karena
waktu masih sama-sama di SMA sampai kuliah Oom Yanto dan Mamaku adalah
teman yang sangat dekat walaupun tidak sampai pacaran. Pada saat
terjalin hubungan lagi setelah reuni sama sekali tidak terpikir untuk
adanya hubungan yang lebih jauh dari itu. Oom Yanto bahkan turut
mensupport Mama dalam setiap kencannya dengan pria-pria yang dijodohkan
dengannya, malah dia pernah juga turut menjodohkan temannya sendiri
dengan Mama.
Entah bagaimana pada suatu kesempatan akhirnya Oom Yanto dan Mama
melakukan hubungan badan tanpa direncanakan terlebih dahulu. Walaupun
tidak ada komitmen, hanya didasari oleh hubungan persahabatan yang sudah
lama terjalin maka mereka menjadi tanpa beban untuk terus berhubungan
badan setiap kali saling memerlukannya sampai akhirnya Mama hamil. Aku
juga melihat dalam kehamilan ini Mama punya andil karena memang dia yang
meminta Oom Yanto untuk tidak menggunakan pengaman dengan alasan
setelah melahirkanku tanpa alat pengaman pun dia tidak pernah hamil lagi
oleh Papa kandungku sebelum kemudian bercerai. Tapi saat itu Oom Yanto
belum menceritakan bahwa Mamaku juga pernah berselingkuh dengan dosen
pembimbingnya yang dimulai saat dia masih menikahi Papa kandungku.
Cerita ini aku dapat setelah hubunganku dengan Oom Yanto berlanjut.
Aku kemudian meminta Oom Yanto untuk menceritakan detail dari beberapa
kejadian yang dianggap penting dalam berhubungan dengan Mama karena
berharap dari detail itu apakah Mamaku adalah Mama yang aku kenal selama
ini. Cerita pertama tentunya adalah tentang bagaimana peristiwa
persetubuhan pertama yang berlangsung di rumah peristirahatan keluarga
Mama di Lembang bisa terjadi tanpa direncanakan. Seperti yang aku duga
dari sifatnya Mamaku, walaupun Oom Yanto yang pertama kali mencium bibir
Mama, tapi Mamalah yang pertama kali mengambil inisiatif meminta
berhubungan badan.
Cerita Oom Yanto yang sangat detail mengenai tahapan persetubuhan yang
mereka lakukan pertama kalinya itu membuatku sampai merasa sedang
mendengarkan cerita roman dewasa yang sangat realistis. Aku juga tidak
menyangka mereka bisa tenang tetap bersetubuh walaupun sempat kepergok
oleh Mamang penjaga rumah yang datang karena kaget oleh lolongan nikmat
orgasme Mamaku. Oom Yanto juga bisa membuat Mama orgasme berkali-kali
dengan melakukan beberapa variasi posisi serta rangsangan-rangsangan
tambahan seperti memasukkan jari ke dubur Mama saat melakukan doggy
style.
Nafasku mulai memburu karena membayangkan hubungan badan yang dilakukan
Mamaku dengan saat petting yang aku lakukan dengan pacarku. Aku mulai
merasakan kedua putting susuku mengeras dan celana dalamku jadi lembab
dan kulit mukaku mulai merona merah menahan berahiku sendiri. Dengan
gelisah aku coba gesek-gesekan kedua pahaku satu sama lain untuk
mengurangi kegelisahanku itu.
Melihat perubahan padaku Oom Yanto lalu mengecup bibirku yang tanpa aku
sadari jadi setengah terbuka sambil memegang pipiku. Setelah yakin tidak
ada penolakan dariku, tanpa ragu-ragu Oom Yanto memangut bibirku dengan
hangat yang aku balas tidak kalah mesranya sehingga akhirnya kami mulai
berciuman. Oom Yanto ternyata sangat pandai mencium, ciumannya bukan
saja enak dinikmati tapi juga memancing berahiku untuk ingin bercumbu.
Sambil berciuman tangan Oom Yanto sudah masuk kedalam rokku untuk
mengelus paha dan pangkal pahaku tanpa perlawananku sama sekali bahkan
aku mulai menikmatinya. Tidak berapa lama kemudian aku malah membantunya
melepas rok dan celana dalamku dan memperbaiki posisi berbaringku agar
bisa merenggangkan kedua pahaku supaya Oom Yanto lebih mudah menyentuh
vaginaku.
“Ahhhhhh ….ahh…ahhhh…” Aku mendesah-desah saat tangan Oom Yanto dengan
lincah bermain-main di dalam bibir vaginaku dan mempermainkan
kelentitku.
“Addduuuuhhh …oucchhhhh ….” Aku menjerit kesakitan saat jarinya masuk
masuk ke dalam pangkal lubang senggamaku yang memang belum pernah
dimasuki benda asing.
Pada hari pertama mereka berhubungan badan, Mamaku mengalami lima kali
orgasme dalam dua kali persetubuhan dari siang sampai sore, melakukan
anal seks sebagai selingan dan melakukan oral seks di mobil sepanjang
perjalanan pulang dengan menelan sperma Oom Yanto yang keluar tepat
dipintu garasi rumahku. Aku jadi ingat kembali kejadian waktu itu saat
menyambut kedatangan Mama yang setelah turun dari mobil Oom Yanto
mulutnya terasa sedikit berbau amis saat menciumku yang mungkin berasal
dari sperma yang ditelannya.
Petualangan seks Mama yang sangat hebat dalam satu hari membuatku
terhanyut dalam gairah berahi mudaku yang memang sudah mulai mengenal
kenikmatan seks. Sehingga dengan mudah Oom Yanto melucuti bajuku satu
persatu hanya dengan memberikan rangsangan pada bagian tubuh yang tepat.
Akhirnya menjelang bagian akhir cerita hubungan badan mereka di hari
pertama, aku dan Oom Yanto sudah dalam keadaan telanjang bulat dengan
tubuh Oom Yanto menindihku menciumi bibir, kuping dan leherku sambil
menggesek-gesekkan penisnya pada vaginaku.
“Aduh Oom… Karin sudah mulai ga tahan ….” Maksudku adalah ingin mendapat
lebih dari sekarang, tapi aku masih malu memintanya.
Oom Yanto malah memelorotkan badannya untuk menciumi, menghisap dan
meremas-remas payudaraku yang membuat nafasku sesak seperti ada sesuatu
yang akan meledak dari dalam. Setelah puas menciumi payudaraku, bibir
Oom Yanto berpindah ke vaginaku. Kedua kakiku dinaikkannya ke bahunya
sehingga pahaku seperti menjepit kepalanya. Dengan lahap dia menjilati
vaginaku dengan lidahnya yang kasar, tidak ada satu bagian pun dari
vaginaku yang luput dari sapuan lidahnya. Lalu dia mainkan kelentitku
dengan lidahnya sebelum kemudian dihisap dan digigit-gigitnya yang
membuat badanku jadi melenting-lenting nikmat.
“AAARRRRRRKKKKKHHHHHHHHH…..” Akhirnya aku mendapat orgasmeku yang
pertama oleh seorang laki-laki karena ternyata aku tidak mendapat
kenikmatan yang sama saat petting dengan pacarku.
Lidah Oom Yanto bukannya berhenti setelah tahu aku mendapat orgasme,
tapi malah dilanjutkan dengan menjilati cairan yang keluar dari liang
vaginaku. Lidahnya juga mulai melakukan “penetrasi” yang membuatku
benar-benar tidak bisa lagi berpikiran sehat selain ingin dipuaskan
kebutuhan berahiku.
“Oomm … setubuhi Karin seperti Mama…please … Karin udah ga tahan …”
Racauku, rupanya daya tahan dan kontrolku saat itu sudah bobol sehingga
aku melakukan persis seperti yang Mama lakukan; mengajak bersetubuh.
“Tapi kamu masih perawan Karin… Oom ga berani” Jawabnya dari arah
selangkanganku.
“Oom ambil aja keperawanan Karin semau Oom…sekarang Karin hanya ingin
bersetubuh” Balasku.
Oom Yanto kemudian bangun sambil mengangkangkan kakiku lebar-lebar dan
langsung mengambil posisi tempur dengan memasukkan penisnya ke dalam
liang vaginaku yang sudah membengkak kemerahan.
“Aduuhhhh …enak ooommm….enak sekali ooommm …” Aku merasakan campuran
rasa sakit dan nikmat yang amat sangat saat kepala penisnya mulai
memasuki liang vaginaku dengan berputar-putar perlahan.
BLESSSSSSSSSSSSSSSSS ………..
Oom Yanto akhirnya memasukkan seluruh penisnya ke dalam liang vaginaku
dalam sekali genjotan keras.
“Addduuuuduuuuuhhhh ….
Sakiiitttt….ouchhhh….sakittttt…..Ohhhhhhhh…pelan-pelan Oooommm”
Mau tak mau aku mengaduh kesakitan saat selaput daraku ditembus oleh
penisnya. Akhirnya keperawananku hilang oleh orang yang sama dengan yang
menghamili Mamaku, tanpa ada rasa sesal karenaaku memang
menginginkannya begitu saja.
“Ohhhh…ohhhh..ohhhh…sshhhh…shhhh…ohhhh..oohhhhhh” Aku terus mendesah dan
mendesis saat liang vaginaku dipompa oleh penisnya.
“Teruskan ooommm…uuhhhh….uhhhh…aaahhhhh…uhhhh…nikmat sekaliiii”
Crok…crok… crok …. crok … crok ….Bunyi becek dari cairan vaginaku
terdengar sangat seksi memacu gairahku semakin meningkat intensitasnya.
“Adduuuuuuuuuuuuh Oooooommmmmmmmm …..enak sekali rasanya”
CROK…CROK…CROK….CROK…CROK….
Bunyi itu terdengar semakin kencang dan gelombang kenikmatanku mulai
datang bergulung-gulung .
“AAAARRRRKKKKKKKHHHHHHHHHHHHHHHHHH ……………..”
Aku meraung nikmat saat puncak gelobang nikmat itu menghantam tubuhku.
Mataku terbelalak memandang pada orang yang mendatangkan kenikmatan ini
sebelum akhirnya kembali terpejam untuk menikmati sisa-sisa alunannya.
Oom Yanto secara perlahan mengurangi frekuensi genjotan penisnya
disesuaikan dengan irama nafasku yang semakin teratur lagi. Kami lalu
berciuman dengan mesra sambil berpelukan dan melontarkan kata-kata
pujian atas nikmatnya persetubuhan babak kesatu ini.
“Ooomm..tadi oom sudah keluar belum ?” Tanyaku sambil memegang pipinya
dengan penuh rasa sayang.
“Belum sayang, Oom belum keluar tadi” Jawab Oom Yanto dengan tersenyum
sambil mencium tanganku yang mengelus pipinya itu.
“Nanti Oom lepaskan di luar saja ya, kan Karin masih belum pakai
proteksi dan Oom juga ga bawa kondom karena ga menyangka akan bersetubuh
dengan Karin” Lanjutnya
“Keluarin di dalam saja Oom, Karin ingin merasakan yang Mama rasakan
sehingga mau berkorban sampai hamil” Bantahku
“Tapi …” Oom Yanto terlihat ragu-ragu
“Ga apa-apa Oom, nanti Karin akan minum Morning After pill…banyak kok di
bagian kebidanan” Kataku menenangkannya sambil mengelus-ngelus
kepalanya yang sudah botak.
Oom Yanto kemudian membangunkanku sampai terduduk berhadapan
dipangkuannya dengan penis yang masih tertancap di liang vaginaku. Dia
kemudian memintaku melihat ke arah selangkanganku untuk melihat cipratan
darah perawanku yang masih menempel pada paha dan perutku. Dengan
spontan aku meraih blackberryku yang tergeletak di lemari pinggir
ranjang untuk mengambil gambarnya beberapa kali dari beberapa sudut yang
memungkinkan sebagai kenang-kenangan.
Setelah membiarkan aku puas memotreti vaginaku sendiri dengan sumpalan
batang penis di dalamnya, Oom Yanto kemudian mulai menciumi payudaraku
yang cukup besar, meremas-remasnya dan menghisap-hisap putingku yang
kecil kecoklatan. Aku langsung diserang rasa geli yang amat sangat
sehingga mulai melenting-lenting nikmat. Lentingan badanku juga
mengakibatkan penis Oom Yanto jadi bergerak-gerak lagi dalam liang
vaginaku.
Oom Yanto kemudian membaringkan tubuhnya sendiri dan membiarkanku duduk
tegak di atas selangkangannya dengan posisi seperti orang menunggang
kuda. Aku dimintanya mulai bergerak naik turun yang aku turuti juga
walaupun agak canggung melakukannya karena merasa Oom Yanto sekarang
bisa menonton tubuhku yang telanjang secara utuh. Tapi rasa nikmat yang
kemudian aku rasakan membuatku melupakan itu semua, apalagi dengan
posisi ini aku bisa menentukan sendiri bagian mana dalam liang vaginaku
yang ingin “kebagian” penis lebih banyak karena lebih mendatangkan rasa
nikmat buatku. Oom Yanto juga membantu dengan mengangkat pinggulnya
setiap kali aku bergerak turun kebawah, membuat sodokan penisnya terasa
lebih mantap.
“Heehhhh….hehhhh….hehhh….hehhh….hehhh…” Aku mendesah tertahan karena
harus juga aktif bergerak naik turun menjemput sendiri kenikmatanku.
Keringatku bercucuran walaupun sebenarnya suhu ruangan cukup dingin
karena AC dipasang secara penuh. Demikian juga dengan cairan vaginaku
yang mulai mengalir deras di dalam liang sampai merembes keluar mengalir
turun melalui kedua pahaku.
HEHHHHH ….HEEHHHHHH….HEEHHHHHHHH…HEHHHH….HEEHHHHHHHH …Nafasku semakin
memburu dan gerakanku semakin tidak teratur karena merasakan orgasmeku
akan segera datang
Tapi aku lihat Oom Yanto pun ekspresinya mulai berbeda karena terlihat
seperti menahan sesuatu dan tangannya yang memegang pinggangku mulai
bergerak-gerak dengan gelisah.
“Oommmmmmm…Karin udah mau dapet lagi !” Kataku setengah berteriak
“Saya juga udah mau keluarrrr” Sambut Oom Yanto
“AAAAAAAARRRGGGGGGGGHHHHHHHHH……..” Kami berdua hampir berasamaan
mengeluarkan suara raung kenikmatannya saat berorgasme dan berejakulasi.
SRRRRTTTT…SRRRTTTTT….SRRRRTTT…SRRRTTTTT …SRRRTTTT …srttt…srrrtt
….srrrttt
Aku merasakan ada lima semprotan hangat yang tumpah dalam rahimku
diikuti dengan belasan semprotan kecil.
Tanpa menunggu selesai aku segera menundukkan badanku untuk menciumi Oom
Yanto yang dibalas dengan pelukan hangat. Kami terus berciuman dengan
saling melumat bibir dan memainkan lidah masing-masing. Di dalam liang
vaginaku kadang-kadang penis Oom Yanto terasa berkedut-kedut saat kami
berciuman yang membuatku merasa geli, tanpa sadar aku kemudian
membalasnya dengan melakukan kontraksi pada otot vaginaku sehingga
seperti meremas penis Oom Yanto.
Oom Yanto mengajakku berguling pelan-pelan sehingga sekarang kembali aku
ditindihnya
“Bagaimana sayang ….kamu merasa nikmat ?” Bisiknya ditelingaku
“Enak sekali Oom…sungguh” Jawabku sambil kembali menciumnya dengan mesra
“Aaahhhhhh ….” Aku melenguh saat Oom Yanto menarik penisnya sampai
terlepas
Kemudian dia pergi ke kamar mandi dan kembali lagi membawa handuk yang
sudah dibasahi dengan air hangat. Dengan lembut selangkanganku di
bersihkan olehnya, terutama cairan vaginaku dan noda darah perawanku
setelah itu baru dia membersihkan penisnya sendiri.
Kami terus mengobrol tentang masa lalu termasuk kabar mengenai
keluarganya Oom Yanto dan anak paling besarnya yang merupakan teman
bermainku dulu. Tidak lupa juga kutanyakan mengenai kabar teman-teman
Mama lain yang aku ketahui sering bermain bareng. Terus terang aku
merasa aneh dengan diriku sendiri karena merasa tanpa beban membicarakan
hal itu seolah-olah itu hanya bagian dari obrolan basa basi. Aku juga
sudah tidak merasa malu lagi bertelanjang bulat di depan Oom Yanto
sambil tanganku memainkan penisnya yang sudah kuncup.
“Karin bisa temenin Oom malam ini ?” Tanya Oom Yanto dengan pandangan
penuh harap sambil mengusap-usap tubuh telanjangku yang langsung membuat
bulu-bulu tubuhku jadi berdiri karenanya.
“Memang kalau Karin nginep mau diapain lagi ?” Aku balik bertanya dengan
manja sambil menaikkan kakiku untuk memeluk tubuhnya , tapi yang
terpenting vaginaku jadi bergesekan dengan pahanya yang penuh bulu.
“Oom bisa ajarin semua gaya dan posisi bersetubuh yang pernah Oom
lakukan dengan Mamanya Karin, bagaimana ?” Jawabnya dengan senyum penuh
arti yang membuat jantungku seperti berhenti berdenyut.
“Kalau begitu boleh deh … tapi Oom janji sedikitnya Karin dapat lima
gaya bersetubuh yang baru sampai besok pagi” Kataku dengan mimik
pura-pura mengancam.
“Sekarang aku mau telepon Mama dulu ya…Oom jangan bersuara” Lanjutku
sambil mengambil teleponku sambil membelakangi Oom Yanto.
“Halooo Ma ?” Akhirnya aku tersambung dengan Mama
“Karin malam ini tidak pulang sehabis giliran jaga, karena nambah shift
sampai pagi menggantikan teman….hhhhh” Pembicaraan dengan Mama menjadi
sedikit terganggu karena Oom Yanto malah memelukku dari belakang sambil
meremas payudaraku dan mengelus-elus vaginaku.
“Ya Ma ….hhhhh …..Baik Ma …..ohhhhh …..Jangan dulu Ma ….uhhhhhh
….aduuuhhhhhh” Aku makin tidak bisa konsentrasi saat Oom Yanto mulai
mempermainkan kelentitku.
“Ga ada apa-apa kok Ma …ahhhhh….a..aku hanya teleponnn…ohhh…. Sambil
jalan” Jawabku sekenanya saat Mama bertanya kenapa aku seperti
terengah-engah.
“Udahhh….duluuu ya Ma…a.a.aku udah mau sampai ….luv yu Ma….” Akhirnya
aku bisa mengakhiri telepon yang penuh gangguan berahi
Aku segera membalik badanku sambil melotot kesal , tapi begitu
melihatnya tersenyum nakal kekesalanku segera hilang apalagi bibirku
dipangutnya untuk berciuman lagi.
“Oom nakal sekal….mmpppphhhhhhhhhh” Bibirku langsung dibungkam dengan
ciumannya.
Kami kemudian berpelukan sambil terus berciuman, gesekan demi gesekan
dari tubuh kami akhirnya membangkitkan kembali api berahi yang tadi
sudah padam. Oom Yanto langsung memasukkan penisnya yang sudah mengeras
ke dalam liang vaginaku saat badan kami masih berpelukan dengan
rapatnya.
BLESSSSSSSSSSSSS ….
Penisnya masuk dengan mulus dengan satu dorongan kecil saja
“Uhhhhhhh……Oommm ….” Aku mengerang perlahan menikmatinya sambil
mempererat pelukanku.
Posisiku yang saat itu ada di bawah diminta merapatkan kedua kaki dalam
posisi lurus, sedangkan Oom Yanto kakinya mengangkangi aku sambil
melilit atau mengait kakiku dari luar. Pada posisi ini gerakan penisnya
menjadi hanya bisa naik turun karena terjepit oleh vagina sehingga
setiap pergerakan sangat terasa kenikmatannya. Sebaliknya, letak vagina
yang seharusnya menghadap ke bawah sekarang menjadi tertarik ke arah
atas sehingga setiap Oom Yanto menarik penisnya ke atas, aku merasa
seluruh bibir vaginaku turut tercerabut ke luar.
“Aduuhh Ooom … enak sekali rasanya…ohhh….hhhh.hhh.hhhh” aku mulai
mendesah-desah kembali.
Oom Yanto memompakan penisnya makin lama makin cepat, sedangkan tubuhku
yang dalam posisi “terjepit” hanya bisa pasrah menerima gempurannya yang
makin lama terasa makin nikmat saja.
“Oooohhh … ohhhh….ohhhh….OOOOOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHH….” akhirnya aku
kembali mendapat orgasme hanya dalam hitungan beberapa menit saja.
“Enak ya sayang ? Vagina kamu jadi kerasa kenceng lagi ….” Bisik oom
Yanto
“Iya Oom, enaaaaaak sekali …penis Oom juga sangat terasa gesekannya di
dalamnya Karin” jawabku sambil menciumi keringatnya Oom Yanto yang
mengeluarkan bau sangat khas.
“Sekarang kita coba anal seks ya sayang ? Mumpung cairan vagina kamu
masih keluar untuk dipakai sebagai pelumasnya” Kata Oom Yanto
Aku sedikit tertegun dan agak ragu-ragu, tapi aku tahu Mamaku juga
melakukannya.
“Kalau Karin ragu-ragu, ga apa-apa kok ga jadi juga … atau kalau kamu
coba terus ga suka, bilang saja sama Oom untuk berhenti” Sarannya ketika
melihatku ragu-ragu.
“Karin mau coba aja dulu … tolong Oom tunjukin caranya” Kuputuskan untuk
mencoba aja dulu.
Aku lalu disuruhnya membalikkan badan dalam posisi menungging atau
merangkak, akhirnya aku memilih posisi merangkak.
“Ahhhhh …auhhhhh ….ahhhh” Aku kembali mendesah saat Oom Yanto memasukkan
penisnya ke dalam vaginaku sambil diputar-putarkan untuk mendapatkan
cairan vaginaku sebanyak mungkin menepel di kepala penisnya sebelum
diarahkannya ke lubang anusku.
“OOOOOOMMMMM ….SAKIIIITTTTT….ADUUUUUUDUUUUUH SAKIIIIIIT” Aku nyaris
menjerit histeris saat anusku ditembus oleh penisnya dalam sekali
dorongan. Saking sakitnya aku sampai mengeluarkan air mata dan mulai
menangis terisak-isak.
“Karin mau berhenti saja sayang ?” Kata Oom Yanto saat melihatku
menangis kesakitan
“Te…teruskan aja dulu Oom…tapi pelan-pelan aja dulu ya …” Jawabku sambil
menahan tangisku.
Dengan menggigit bibir aku berusaha menahan sakit sementara Oom Yanto
mulai menggerakkan penisnya keluar masuk rectum melalui lubang anusku.
Oom Yanto terus menerus mengambil cairan vaginaku untuk melumasi lubang
anusku yang mulai terbiasa dengan masukknya penis ke dalamnya.
Lama-kelamaan rasa sakitku mulai berganti menjadi rasa nikmat yang bisa
dibilang aneh, karena berbeda dengan kenikmatan yang aku peroleh melalui
lubang vagina.
“Oooohhhhhhh….Ohhhhhhh….Ohhhhhhh….Ohhhhhhh” Aku mendesah sambil
memejamkan mataku.
“Ahhhhhhhhhh….” Desahku ketika secara tiba-tiba Oom Yanto mencabut
penisnya dari anusku.
BLESSSSSSSSSS ….
Dengan hampir tapa jeda waktu penis tersebut langsung masuk kedalam
lobang vaginaku yang sudah menunggu di sana.
“UUUUUUUUHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH….” Aku melenguh dengan keras saat penis
itu meluncur dengan cepat untuk menancap kedalam tubuhku.
Tanpa menyiakan-nyiakan waktu, Oom Yanto langsung memompa penisnya
kedalam liang vaginaku dengan kecepatan tinggi. Mungkin dia sudah bosan
bergerak pelan-pelan saat menyodomiku tadi.
PLEK …PLEK …PLEK …PLEK ….PLEK …langsung terdengar bunyi beradunya
pantatku dengan pangkal paha Oom Yanto yang sedang memompaku dari
belakang. Payudaraku yang menggantung ikut tergoncang-goncang dengan
kerasnya.
“Auuuuhhhhhhhh….ooohhhhhhh….ohhhhhhh….enak sekali Oommm…terus
Oommmm…Ohhhhh” Aku kembali meracau nikmat dan sudah melupakan pengalaman
disodomi tadi.
Kenikmatannya mulai datang bergelombang, tapi Oom Yanto malah semakin
meningkatkan kecepatan pompaannya .
“Ohhhh ….Ohhhhh…Ohhhh …..Ohhhhh….Ohhhh” Aku terus melenguh
PROKS …PROKS…PROKS…PROKS… bunyi benturannya sekarang bertambah dengan
bunyi-bunyian becek akibat air vaginaku yang kembali keluar.
“Aahhhhh ….ahhhhhh …ahhhhhh….ahhhh…uhhhh” Lenguhanku makin lama makin
kencang
Badanku bergetar sangat hebat, tanganku hampir tidak mampu lagi menahan
tubuhku dalam posisi merangkak sehingga kadang-kadang aku harus dalam
posisi bersujud saat merasa lemas lalu kembali ke posisi merangkak bila
sudah merasa lebih kuat lagi.
“AARRRRRRGHHHHHHHHH …OOOMMMMMM….KARIN UDAAAAH….SAMPE” Teriakku sambil
menampung rasa nikmat yang datang
“Saya juga mau keluarrrrr …..” Kudengar Oom Yanto juga akan berejakulasi
“OOOOOOOOOOOHHHHHHHHHHH …..”Aku melolong nikmat saat kurasakan ada
semprotan-semprotan hangat di dalam tubuhku.
“Ahhh …Ahhh …Ahhh….Ahhh …hhh…hhh…hhh” Kali ini Oom Yanto medesah
tertahan setiap kali semprotan spermanya keluar.
Kepalaku sudah “nyungsep” di kasur karena kelelahan sebelum Oom Yanto
melepaskan penisnya dari vaginaku lalu rubuh berbaring di sampingku. Aku
berusaha merayap ke atas tubuhnya lalu kami berpelukan dan berciuman
sambil saling membisikkan kata-kata sayang.
Hanya dalam tempo tidak lebih dari tiga jam, aku kehilangan
keperawananku sampai dua kali, yaitu robeknya selaput daraku dan
penetrasi lubang anusku oleh laki-laki sebenarnya lebih pantas menjadi
ayahku. Tapi entah mengapa aku hanya merasa seperti sedang bertukar
sepatu saja dengan Mamaku. Oom Yanto adalah “bekas” partner seks Mamaku
yang sekarang aku “pakai” sebagai partner yang akan mengajarkan seks
padaku.
Pada malam harinya kami melakukan makan malam yang cukup romantis di
sebuah restoran papan atas. Sebelum pergi kami sempat bersetubuh lagi
sambil berendam air hangat dan busa sabun di bathtub kamar mandi yang
dilanjutkan dengan oral seks di shower saat membersihkan badan. Oom
Yanto dengan posisi berdiri sedangkan aku dengan posisi berlutut didepan
penisnya. Aku dimintanya menelan seluruh air mani yang keluar yang
tanpa ragu-ragu aku penuhi begitu saja.
Setelah kembali ke Hotel kami mencoba berbagai variasi dan gaya
persetubuhan yang sering dilakukan Mama dan Oom Yanto sebelum akhirnya
kami tertidur karena kelelahan dengan bertelanjang bulat.
Pada esok paginya aku sudah disetubuhi Oom Yanto lagi dari arah belakang
saat aku masih terlelap tidur. Sedangkan sebelum chek-out, kami kembali
melakukan persetubuhan kilat dengan masih menggunakan baju lengkap
dengan meja kerja di kamar suite sebagai alasnya.
Semua style yang kami lakukan adalah sama dengan yang pernah dilakukan
Mamaku dengan Oom Yanto. Sebenarnya saat aku berpisah dengan Oom Yanto,
aku bertekad untuk melupakannya dan mulai menjalani kehidupanku sendiri.
Tapi dalam kenyataannya aku susah sekali melupakannya, apalagi setelah
aku dapati pacarku tidak dapat memberikan kepuasan di ranjang kepadaku
seperti yang diberikan Oom Yanto dalam semalam.
Akhirnya dengan alasan ingin napak tilas petualangan Mama, aku mengajak
Oom Yanto bersetubuh langsung di tempat-tempat di mana mereka berdua
pernah melakukannya dulu, termasuk rumah peristirahatan keluarga Mama di
Lembang dan rumah nenekku di Bandung. Biasanya kami membuat janji untuk
ketemu paling tidak sebulan sekali untuk bersetubuh.
Penjaga rumah peristirahatan keluarga Mama hanya geleng-geleng saja saat
melihat aku membawa laki-laki ke sana untuk diajak berhubungan badan.
Untungnya Mamang penjaga rumah sudah tidak ingat lagi kepada Oom Yanto
sebagai laki-laki yang sama yang meniduri Mama dulu di sana.
Dari aktivitas ini aku jadi mulai ingat kapan saja Mama dulu pamit
kepadaku untuk “dinas” beberapa hari, padahal sebenarnya dibawa oleh Oom
Yanto dalam perjalanan dinasnya ke beberapa kota di dalam negeri.
Selain main di hotel berbintang, ternyata mereka juga suka bermain di
hotel-hotel kecil di sepanjang jalan menuju Lembang sampai ke Ciater
kalau sudah kepepet ingin bersetubuh.
Walaupun aku selalu meminum Morning After Pill setiap habis bersetubuh
tapi akhirnya aku sempat mengalami telat haid juga dengan hasil test
pack positif yang memaksaku meluruhkan janin benih Oom Yanto yang
ternyata sudah sempat berusia 6 minggu.
AKu juga akhirnya memutuskan hubunganku dengan pacarku yang sama-sama
kuliah kedokteran karena dia selalu bertanya kenapa anusku bentuknya
mulai seperti corong yang lama-lama makin dalam yang dia lihat saat
menyetubuhiku dengan doggy style. Dengan pengetahuan medisnya bentuk
anus seperti itu hanya bisa di dapat apabila sering melakukan anal sex,
padahal aku dan pacarku tidak pernah melakukan anal sex, aku hanya
melakukannya dengan Oom Yanto saja.
2:37 AM
Unknown
“Ohhhhhh…ohhhh….ohhhh…enak sekali paaa…ohhh…ohhh…” Erangku karena merasa
nikmat.
Saat itu aku dalam posisi berdiri membungkuk sambil berpegangan pada
meja kerja pak Yanto di ruangannya. Pakaian atasku masih lengkap
terpakai, sedangkan celana panjang dan celana dalamku sudah melorot
sampai ke mata kaki. Pak Yanto sendiri sedang menyetubuhiku dari arah
belakang dengan hanya mengeluarkan penisnya melalui resleting celananya
saja.
CREK…CREK…CREK …CREK…CREK … terdengar bunyi suara becek dari kemaluanku
yang sudah sangat basah
“Uuuuhhh…uhhh….Ake sudah mau dapet paaaa…ohhhhhh” Aku mulai merintih
nikmat saat orgasmeku terasa akan datang.
Pak Yanto mempercepat gerakan pinggulnya supaya beliau juga bisa
mendapat ejakulasi bersamaan dengan orgasmeku.
“A…A…HHHH…HH..” Aku mendengan beliau berteriak tertahan dengan tubuh
bergetar, penisnya ditancapkannya dalam-dalam pada liang senggamaku.
“Ake…ss..saya…keluar …” bisiknya tertahan
“AHHHHMMMMMMMMM... MMMMMMMMMM... MMMMMMMMMPPPHHHHHHHHHH…” Aku sendiri
sedang sibuk menahan jeritan nikmatku sampai mukaku berubah menjadi
merah padam.
SROOOTT …SROT … SROT …srot …srot … semprotan air mani pak Yanto yang
hangat terasa memancar ke dalam rahimku yang saat itu sudah berisi janin
berumur tiga bulan yang juga berasal dari benih beliau.
Setelah menenangkan diri sampai nafas kami tidak memburu lagi, pak Yanto
kemudian mengambil tissue untuk membersihkan kemaluanku dan kemaluannya
untuk kemudian membantuku memakai celanaku lagi. Tanpa berciuman dulu
karena akan membuat lipstikku berantakan, aku melangkah ke luar dari
ruangan beliau karena di luar sana sudah menunggu manajer penjualan yang
akan menghadap beliau.
Aku memang sering diminta melayani Quickly Sex di ruang kerja beliau
terutama di pagi hari, kami hanya membutuhkan 5 - 15 menit saja untuk
mencapai orgasme dan ejakulasi. Salah satu hal yang mengurangi
kenyamananku adalah aku harus menahan suara erangan nikmatku agar tidak
kedengaran sampai keluar ruang kerja beliau. Aku bukanlah satu-satunya
karyawan wanita yang beliau tiduri, tapi hanya aku yang beliau minta
untuk melayani Quickly Sex di kantor.
Namaku Ake, umurku saat kejadian ini adalah 34 tahun, statusku sudah
menikah dengan satu orang anak. Aku bekerja di sebuah perusahaan IT dan
Telekomunikasi di Bandung sebagai staf purchasing merangkap sekretaris
untuk pak Yanto. Sebelumnya aku adalah staf administrasi biasa, tapi
atas permintaan pak Yanto aku kemudian dipromosikan menjadi staf
purchasing sekaligus melakukan fungsi-fungsi kesekretariatan terbatas.
Pak Yanto merupakan direktur pengelola perusahaan yang juga merupakan
pemilik perusahaan. Beliau merupakan orang yang sangat simpatik,
penyabar dan telaten dalam mengajari anak buahnya agar bisa membantunya.
Pada waktu pertama kali aku ditempatkan di bawah beliau untuk
menggantikan sekretarisnya yang mengundurkan diri karena menikah, aku
merasa sangat takut sehingga sering sekali berbuat salah. Tetapi beliau
tetap mempercayaiku malah pada tahun awal tahun ini beliau mempromosikan
aku sehingga gajiku naik hampir dua kali lipat.
Walaupun aku sekarang sudah lebih kenal dengan pak Yanto, tapi tetap
saja aku sering merasa tidak terlalu nyaman kalau harus menghadap
beliau. Salah satu yang membuatku kurang nyaman adalah tatapan mata
beliau yang sangat tajam dan kadang-kadang aku merasa seperti sedang
ditelanjangi. Ada satu perubahan yang aku alami sejak mendapat promosi
yaitu aku berusaha tampil lebih menarik setiap hari untuk pak Yanto, aku
tak tahu apa alasan pastinya dari keputusanku ini.
Pada suatu hari pak Yanto menugaskanku untuk mengikuti seminar dan
workshop yang diadakan di sebuah hotel di daerah Jatinangor, tentu saja
materinya sangat sesuai dengan pekerjaan dan bidang usaha perusahaan
kami. Selain seminar dan workshop yang aku ikuti, di hotel yang sama
ternyata ada acara lainnya diselenggarakan oleh salah satu pelanggan
terbesar kami. Pak Yanto memutuskan untuk ikut acara ini untuk sekalian
bertemu dengan para pengambil keputusan dari perusahaan pelanggan kami
tersebut.
Oleh karena lokasi penyelenggaraan yang sama, otomatis kami mejadi
sering bertemu terutama pada saat makan siang atau coffee break. Tentu
saja sebagai staf biasa aku hanya berani menyapa beliau saja, tidak
lebih dari itu. Tapi ternyata pak Yanto malah yang mulai mengajakku
mengobrol, awalnya obrolan biasa seputar pekerjaan di kantor dan materi
seminar, tapi akhirnya topiknya meluas ke hal-hal yang lebih bersifat
pribadi.
Hari ini seminar dan workshop memasuki hari terakhir tetapi materinya
sudah tidak ada yang baru sama sekali karena acaranya berupa presentasi
dari perusahaan-perusahaan yang menjadi sponsor penyelenggaraan seminar
ini. Pada saat coffee break pagi pak Yanto mengajakku untuk jalan-jalan
saja meninggalkan acara seminar lebih awal karena beliaupun sudah tidak
ada acara lagi.
“Tapi suami Ake nanti sore akan jemput pa, rencananya kami akan
sama-sama dari sini menengok saudara di Sumedang” Kataku yang
kebingungan dengan ajakannya antara tidak berani menolak dengan takut
dicurigai suamiku yang lumayan cemburuan kalau nanti tidak jadi ikut ke
Sumedang.
“Habis jalan-jalan saya bisa anterin Ake balik lagi ke sini, jadi tetap
bisa ikut ke Sumedang dengan suami kamu” Beliau coba menjelaskan
“Memangnya kita mau ke mana pa ?” Aku kembali bertanya
“Saya ingin ngajak Ake ke Cipanas Garut untuk berendam di sana, sambil
refresing sebentar biar besok segar lagi waktu mulai ngantor”
“Hmmmm…asyik juga, tapi Ake ga bawa baju renang” Aku jadi tertarik
dengan tawaran beliau.
“Saya juga tidak bawa celana renang kok … kita berendam air panasnya
tidak di kolam renang, tapi di kolam rendam yang kita sewa sendiri
sehingga kita bisa bebas berendam pake baju dalam atau telanjang
sekalian” Katanya sambil tertawa
“Boleh juga tuh … Ake mau deh ikut, tapi bapa nanti bener-bener balikin
Ake ke sini lagi ya ?” Aku akhirnya setuju dengan ajakan beliau dan
tidak terlalu memikirkan pakai apa nanti berendamnya.
Aku mau mengikuti ajakan beliau karena kesempatan ini jarang sekali bisa
didapat oleh staff biasa seperti aku, sebagai boss dan pemilik
perusahaan beliau lebih banyak berinteraksi dengan level manajer atau
sedikitnya supervisor. Hanya saja posisiku sebagai staff purchasing
sehari-hari sering ditempatkan juga sebagai sekretarisnya untuk beberapa
urusan administrasi. Aku berharap dengan banyak kesempatan berbicara
dengan bossku ini, aku bisa lebih mengenal keinginan beliau yang
mudah-mudahan bisa memperlancar pekerjaan dan karirku di perusahaan.
Walaupun begitu aku juga punya sedikit rasa khawatir, apakah bossku ini
punya agenda lain dengan mengajakku jalan-jalan ke tempat wisata dengan
hanya berdua saja. Kemungkinannya bisa saja memang karena hanya ingin
bersenang-senang dengan mengajak aku, tapi bukan tidak mungkin juga aku
akan diajak menemaninya tidur. Kemungkinan kedua lebih mungkin terjadi
karena pak Yanto mengajakku untuk menyewa kamar kolam sendiri yang
katanya berendam sambil telanjangpun bisa. Apakah itu bukan berarti
beliau secara halus mengajak aku “ngamar” ?
Sekejap ada perasaan bangga seandainya beliau memang ingin mengajakku
“ngamar” berarti aku yang staf biasa ini cukup menarik bagi beliau
apalagi aku sudah tidak muda lagi dan bukan gadis perawan. Kalaupun
benar aku akan diajaknya berhubungan badan saat di Garut nanti, apa yang
harus kulakukan ? Kalau aku menolaknya pasti akan membuat beliau marah
besar, sedangkan kalau menurutinya ajakannya apakah aku sanggup
memenuhinya harapannya ? Apakah beliau juga akan tetap marah karena
tidak puas dengan pelayananku walaupun sudah aku turuti keinginannya
untuk bersetubuh ? Apakah setelah melihat bentuk tubuhku dalam keadaan
telanjang bulat, apakah beliau masih “berselera” terhadapku ?
Begitu banyak pertanyaan yang tidak bisa aku jawab sehingga akhirnya
kuputuskan akan pasrah saja kalau ternyata pak Yanto mengajakku
berhubungan badan karena sekarang sudah terlanjur pergi bersamanya.
Anehnya saat itu aku sama sekali tidak mempertimbangkan statusku sebagai
seorang istri atau bossku yang juga sudah berkeluarga. Aku hanya masih
menyimpan harapan semoga pak Yanto tidak mengajakku bersetubuh dan
benar- benar hanya ingin ditemani berjalan-jalan dan berendam di air
panas.
Akhirnya kami sampai di Garut, kami tidak langsung pergi ke areal
pemandian air panas, tetapi mampir dulu ke sebuah rumah makan untuk
makan siang walaupun saat itu masih kepagian. Di sana kami memilih
tempat makan lesehan di atas kolam yang lumayan romantis untuk orang
yang datangnya berpasangan. Sebagai bawahannya akupun melayani beliau
untuk lebih nyaman menyantap pesanan kami.
Banyak hal yang kami obrolkan, terutama keingin tahuan beliau mengenai
keluargaku dan juga pengalamanku sebelum bekerja di tempat yang
sekarang. Aku tidak banyak berani bertanya banyak kalau mengenai latar
belakang beliau kecuali beliau memang sedang menceritakannnya. Obrolan
ini terus berlanjut walaupun makanan telah habis, sehingga aku mulai
merasa lebih akrab dengan beliau. Setelah sholat dhuhur besama, kami
kembali melanjutkan perjalanan menuju areal pemandian air panas di
Cipanas Garut.
Hatiku berdebar dengan kencang ketika pak Yanto membelokkan mobilnya
memasuki halaman salah satu motel di sana yang mempunyai halaman cukup
luas. Dari jendela mobil beliau kemudian melakukan booking kamar pada
beberapa room boy yang sepertinya memang menunggu tamu di gerbang pintu
motel. Aku mulai merasa gelisah karena dari pendengaranku, beliau hanya
memesan satu kamar saja yang artinya apakah aku akan satu kamar dengan
dia berendamnya ?
Room boy yang diajak bicara oleh pak Yanto masuk ke dalam front office
untuk mengambil kunci kamar yang dipesan, kemudian memberikan isyarat
agar kami mengikutinya. Pak Yanto memesan kamar yang paling besar di
sana, jadi aku mulai berharap mungkin di dalamnya ada lebih dari satu
kamar rendam yang terpisah. Setelah memarkirkan mobilnya di car port
depan kamar, pak Yanto mengajakku turun dan masuk ke dalam kamar sambil
membereskan pembayaran kamarnya.
Ya ampun …. Kamar itu memang besar dan luas tetapi tetap saja hanya
mempunyai satu kamar rendam dan juga ada tempat tidurnya. Aku mulai
gemetar karena kekhawatiranku mulai mendekati kenyataan yaitu aku hanya
berdua dengan pak Yanto di sebuah kamar motel yang jauh dari rumah.
“Mau langsung berendam atau istirahat dulu ?” Tiba-tiba bossku bertanya
“I…i..istirahat aja dulu, Ake mau istirahat dulu” Jawabku agak
tersendat, aku pikir dengan meminta istirahat dulu aku bisa menunda
untuk berendam air panas. Siapa tahu kalau pak Yanto mau berendam duluan
sehingga kalaupun aku dipaksa berendam bisa setelah pak Yanto selesai.
Lagi pula kamar ini mempunyai dua ranjang besar, sehingga aku bisa
menghindar untuk tidak satu tempat tidur dengan beliau.
“Kalau begitu kita istirahat barengan aja dulu, baru nanti berendam
bareng juga” Kata pak Yanto sambil mulai melepas sepatu lalu membuka
bajunya satu persatu sampai bertelanjang bulat di depanku begitu saja.
“Lho … kamu juga buka baju dong, biar nanti tinggal langsung berendam
dan baju kita tidak kusut”
“Ake ti..ti..dak berani pak …” Jawabku sambil tertunduk dengan badan
yang sudah menggigil.
Aku sekarang benar-benar yakin bahwa pak Yanto memang berniat meniduriku
di sini, bukan hanya sekedar ingin mengajak berendam di air panas saja.
“Kalau begitu saya bantuin ya …” Kata bossku sambil mendekat dan mulai
membuka kancing kemeja atasku satu persatu.
“Ja..ja..ngan pa…” aku merintih pelan karena mulai merasa tidak berdaya
“Jangan kenapa ?” Tanya bossku lagi, walaupun dengan suara biasa tapi
terasa sangat mengintimidasi
“Ma…maksudnya …e..ehh … Biar Ake aja yang buka sendiri …” Akhirnya aku
merasa harus menyerah dan pasrah pada situasi di mana pak Yanto
kelihatannya sudah tidak ingin dibantah lagi.
Dengan tangan gemetar aku membuka bajuku satu persatu sampai akhirnya
tinggal memakai BH dan celana dalam lalu berdiri mematung dengan kepala
tertunduk di depan pak Yanto yang dari tadi melihatku membuka baju.
Kemaluanku walaupun masih tertutup celana dalam kucoba ditutup dengan
tangan kananku, sedangkan tangan kiriku aku silangkan untuk menutupi
dadaku.
“Buka juga dong BH dan celana dalamnya”
“Ake malu sama bapa …”
“Malu kenapa ? Hanya ada kita berdua kok di dalam sini dan saya kan udah
telanjang juga”
Akhirnya aku menuruti juga kemauan beliau dengan melepaskan “pertahanan
terakhirku” yang membuat kami sama-sama telanjang bulat sekarang.
Walaupun sepanjang jalan tadi aku sudah mempersiapkan diri untuk
terjadinya peristiwa ini, tapi tetap saja aku sangat ketakutan saat
mengalaminya langsung. Tanpa terasa air mata mulai menggenang di mataku,
tapi aku tidak berani sama sekali bersuara takut akan membuat suasana
makin runyam. Tanganku aku silangkan di depan tubuh dengan kedua telapak
tangan menutup kemaluanku sedangkan lengan bagian atasku dipakai
menutupi dadaku setidaknya putting susuku.
Pak Yanto sekarang berdiri tepat di depanku dengan tubuh tinggi besarnya
hampir menempel padaku. Penisnya yang hitam kemerahan sudah berdiri
tegak dan menempel diperutku. Kedua tangannya kemudian meraih tanganku
dan melingkarkannya ke belakang tubuhnya sehingga aku jadi memeluk
beliau di bagian pinggang.
Daguku lalu diangkatnya dengan tanggannya sampai wajah kami berdekatan
lalu beliau mencium bibirku dengan lembut sambil diberi sedikit
hisapan-hisapan dan kecupan. Aku belum bisa bereaksi sama sekali saat
itu selain mencoba memejamkan mata dengan air mata yang terus berlinang.
Dengan sabar pak Yanto menciumku berkali kali sampai akhirnya tanpa
terasa aku mulai membuka bibirku yang tipis dan langsung dimanfaatkan
oleh beliau untuk memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulutku.
“Mmmmpphhhhh ….hhheehhhh….mmmmppphhhh …” Aku mulai berdesah sebagai
reaksi atas ciuman pak Yanto yang semakin gencar dengan permainan
lidahnya dan mulai mencairkan keteganganku.
Tangan kirinya digunakan untuk memeluk tubuhku sedangkan tangan kanannya
memegang tengkukku. Tanpa kusadari tanganku yang melingkari pinggangnya
mulai kugunakan untuk memeluk pak Yanto sehingga tubuh kami sekarang
saling merapat, kulit bertemu kulit. Kurasakan kemaluanku bergesekan
dengan pahanya yang berbulu sedangkan penis pak Yanto bergesekan dengan
perut dan payudaraku. Gesekan demi gesekan mulai membangkitkan gairahku
sekaligus juga keberanianku untuk mulai menyambut aksi beliau.
Kemaluanku terasa mulai lembab …………….
Pak Yanto kelihatannya juga merasakan kemaluanku yang mulai lembab dari
gesekan dengan pahanya sehingga beliau mulai lebih intensif
menggerak-gerakan pahanya pada kemaluanku. Aku meresponnya dengan
merenggangkan pahaku sehingga seluruh kemaluanku sekarang bisa
bergesekan dengan paha pak Yanto.
“Aahhhhhhhhhh …..geli paaa…” Desahku saat pak Yanto mengalihkan
ciumannya ke telinga dan leher kiriku
“Ohhhhh….oohhhh …. Ohhhh ….ohhh….paaaa….ohhhh…” suara desahanku makin
tidak terkendali saat pak Yanto mulai meremas-remas payudara kecilku
dengan tangan kanannya.
Tiba-tiba pak Yanto berlutut di depanku dan bibirnya langsung memangut
putting susuku untuk dihisap-hisapnya, sedangkan tangan kanannya
sekarang mengelus-elus kemaluanku.
“Bapaaaa…oohhhhhh…..paaa….Ake akan diapain ….ohhhhh…..” aku terus
mendesah hampir tidak berhenti.
“Ouchhhhhh…..hhhhh….shhhh…shhhh.shhhhhh” Hanya desisan yang bisa
kukeluarkan saat pak Yanto memasukkan jarinya ke dalam liang senggamaku
lalu mengocoknya dengan cepat.
Pelan-pelan kemaluanku mulai becek dikarenakan menerima
rangsangan-rasangan yang pak Yanto berikan padaku. Rasa takutku sudah
hilang sama sekali demikian juga kekhawatiran akan mengecewakan beliau
karena ternyata aku terus “digarapnya” walaupun sampai saat ini aku
masih bersikap pasif.
Setelah lubang senggamaku semakin becek dan merekah, pak Yanto lalu
berdiri lagi dan dengan perlahan-lahan menekuk kakinya sehingga sekarang
penisnya ada di depan vaginaku. Aku mengerti maksudnya yang akan
menyetubuhiku dalam posisi berdiri, tapi aku belum pernah melakukannya
selama aku menikah dengan suamiku. Jadi aku mencoba membantu beliau
dengan merenggangkan kakiku sambil memajukan kemaluanku agar liang
senggamanya lebih mengarah kedepan.
Ternyata upayaku yang hanya berdasakan naluri itu cukup berhasil,
kurasakan kepala penis beliau sudah ada di depan liang senggamaku sambil
berputar-putar mencari posisi yang tepat untuk masuk.
BLESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS ….
Penis pak Yanto akhirnya masuk dengan mulus kedalam liang senggamaku.
“UUUUUUUHHHHHHHHHHHHHHHHHHH………..” Tanpa bisa ditahan lagi aku
mengeluarkan suara lenguhan keras saking nikmatnya.
Setelah seluruh batang penisnya masuk, pak Yanto memelukku dengan kedua
telapak tangannya pada buah pantatku. Kemudian dengan perlahan-lahan dia
meluruskan kakinya sehingga secara otomatis aku terangkat ke atas oleh
dorongan penisnya pada kemaluanku seperti sate dengan tusuknya.
“Ohhhhhhhh….Ake takut jatuh paa ….” Sambil melenguh nikmat aku juga
merasa takut akan jatuh karena hanya tubuhku diangkat hanya oleh
kekuatan otot penisnya saja.
“Belitkan kedua kaki kamu ke pinggang saya sebagai pengait supaya tidak
mudah jatuh” Perintahnya
Aku segera mengaitkan kakiku melingkari pinggangnya dan tanganku memeluk
lehernya, sedangkan kepalaku aku sandarkan pada bahu beliau. Setelah
beliau yakin aku menempel dengan benar pada tubuhnya, dia lalu mulai
menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur.
“Ohhhhh….ohhhhh….ohhhhh…ohhhh….bapppaaa..
aaahhhh…ohhhh….ohhhh….ohhh…paaa…enaaak”
Pak Yanto menyetubuhiku yang digendong dalam pangkuannya sambil berjalan
keliling ruangan. Bersetubuh seperti ini benar-benar tidak pernah
terpikir olehku dan tidak pernah terbayangkan akan aku alami karena
suamiku hanya melakukan hal-hal yang biasa saja. Walaupun pergerakan
penis pak Yanto sangat terbatas, tapi posisi penisnya yang tegak dan
tertekan oleh berat tubuhku sendiri membuat terasa sangat nikmat
seolah-olah menembus sampai jantungku.
“Ohhhh…ohhhhh….ohhh….ohhhh….ohhh..” aku terus mendesah mengikuti gerakan
bossku
Tak berapa lama kemudian pak Yanto menyandarkanku ke dinding kamar dan
mulai menggenjot penisnya dengan lebih cepat karena beban dari berat
tubuhku sudah tertahan sebagian oleh dinding kamar.
“Addduddduuuuhhhhh…ohhhhh….ohhhhh… ..ohhhh…ouchhhh…..aahhhh….ohhhh…”
desahanku semakin menjadi-jadi.
“AAAAAAAAAAAA.. RRRRRRRHHHHHHHHHHHHHH……………….” Akhirnya aku mengerang
nikmat dengan keras saat orgasmeku datang.
Pak Yanto menurunkan intensitas genjotan penisnya untuk memberikan
kesempatan padaku menikmati orgasmeku.
“Adduuuuuhhhh…. Enak sekali paaaa” Bisikku di telinga beliau
“Kita sekarang main di ranjang ya sayang … Saya belum keluar…bantu saya
ya sayang” Balas pak Yanto dengan lembut.
Aku hanya bisa mengangguk pelan karena seluruh tenagaku seolah-olah
telah tersedot habis oleh orgasme tadi. Pak Yanto kemudian menurunkanku
sampai kakiku bisa menapak ke lantai sebelum kemudian melepaskan
penisnya dari kemaluanku. Penisnya kelihatan sekali masih keras dan
tegak walaupun sekarang warnanya lebih kemerahan dibandingkan
sebelumnya. Kemudian aku dibopongnya ke ranjang.
“Uhhhhhhh….” Aku kembali mendesah saat beliau melepaskan penisnya dari
kemaluanku.
Di tempat tidur aku hanya bisa tergolek lemas, tapi aku masih ingat
permohonan beliau yang ingin dibantu untuk bisa berejakulasi olehku.
Oleh karena itu kucoba mengangkangkan kakiku agar menjadi isyarat bahwa
aku masih siap menyambut lagi beliau supaya mencapai ejakulasi. Aku
gosok-gosokkan tanganku pada kemaluanku supaya tetap merekah dan basah.
Pak Yanto lalu naik ke ranjang sambil mengocok-ngocok penisnya sampai ke
dekat kemaluanku dan langsung memasukkannya lagi ke dalam liang
senggamaku.
BLESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS …………….
“AAAAAAAAAAAAAAAA.. HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH……” Penis pak Yanto benar-benar
bisa mendatangkan kenikmatan bagiku walaupun aku lihat tidak terlalu
besar atau panjang ukurannya.
“Euuhhhhh….euhhhhh…euhhhh….euhhhh…euhhhh…” aku terus melenguh saat pak
Yanto mulai memompakan penisnya dari atas tubuhku.
“Ooooohhhh…ohhhhh….bapppaaa…. teruss…paaa…auhhhhh… aaaahhh” aku meracau
Pak Yanto memompa semakin kencang dan kemaluanku semakin basah bahkan
mulai banjir mengalir keluar.
CROK…CROK ….CROK ….CROK ….CROK …. Kudengar suara penis pak Yanto yang
menembus kemaluanku yang sudah sangat basah
“Ohhhhh…ohhhh….paaaaa….Ake mauuu dapet lagiiii….ooohhhh”
Aku beranikan untuk melingkarkan kakiku pada pantanya beliau untuk
membantu tekanan saat memompa penisnya.
“AAAAAAARRRRRRRRRRRRRR... KKKKKKKKKKKKKKKHHHHHHHHHHHH …..” Aku kembali
mengerang saat orgasme keduaku datang
Aku coba menekan kakiku yang melilit pantat beliau supaya bisa menikmati
orgasmeku tapi rupanya beliau juga sedang menunggu ejakulasinya yang
sudah dekat.
“Akeeee….saya akan semprotkan di
dalam….AHHH…AHHH…AHHH…ahhh….ahhhh….ahhh” Teriak beliau sedikit tertahan
SRRROOOOOT …..SROOOOOT ….SROOOOTTTT….srrrt ….srrrt….srrrt … kurasakan
semprotan air mani bossku yang sedang menaburkan benihnya di rahimku.
“Ahhhhhhhhhhhhh…..” Pak Yanto mendesah lega setelah semua air maninya
keluar
Kami lalu berciuman dan berpelukan dengan mesra seperti sepasang kekasih
bukannya boss besar dengan karyawan level bawahnya.
“Kamu bisa menikmatinya sayang ?” Tanya pak Yanto dengan lembut membuka
percakapan dengan tetap menindihku dan tanpa menarik penisnya dari
kemaluanku.
“Bisa pa, enak sekali malah… asalnya Ake takut sekali…tapi kalau tau
bakal enak kayak ini Ake udah mau dari dulu-dulunya” Cerocosku panjang
lebar
“Emangnya kamu ga apa-apa saya setubuhi ?” Pak Yanto keheranan dengan
jawabanku
“Bagi orang seperti Ake, bapa udah milih Ake untuk disetubuhi saja
rasanya udah gimana gitu ….” Jelasku
“Sebenernya waktu bapa ngajak Ake ke Garut buat sewa kamar rendam, Ake
udah merasa pasti ujung-ujungnya bakal diajak bersetubuh” Sambungku
sambil tanganku membersihkan noda lipstikku yang menempel di pipi dan
sekitar bibir beliau “Ake ngerti lah kalau orang yang udah gede mandi
bareng bakal ngapain …”
“Jadi waktu Ake iyain, itu artinya sudah termasuk kesediaan Ake
disetubuhin bapa” Kataku agak manja “Kalau Ake masih perawan mungkin
bisa lain ceritanya atau mungkin juga tetep sama”.
“Malah yang Ake paling takutkan bukan disetubuhinya, tapi takut tidak
bisa memuaskan bapa atau membuat bapa marah” Sambungku “Ake tidak tahu,
orang-orang gede seperti bapa itu maunya apa kalau lagi bersetubuh”
“Kalau orang-orang kecil seperti suaminya Ake mah gampang sekali nebak
maunya” AKu masih nyerocos “Ake tinggal ngangkang dia langsung tembak,
selesai …mmmmpppphhhhhh”
Pak Yanto hanya tersenyum lalu mencium bibirku untuk menghentikan
omonganku yang menggelontor hampir tidak berhenti. Kami kembali
berciuman mesra dengan memainkan lidah masing-masing dari cara
menciumnya aku bisa belajar ciuman yang dalam dan membangkitkan gairah.
Selama ini aku hanya berciuman dengan suamiku hanya mengadukan bibir
saja dan paling banter seperti bertukar ludah.
“mmmmmmpppphhhhhhh….ahhhh… mpppppphhhhhhh……ohhhhhh…..mpppphhhh” Saat
berciuman aku tidak bisa menahan desahanku karena penis pak Yanto
walaupun sudah tidak sekeras sebelumnya kurasakan berkedut-kedut di
dalam liang senggamaku sehingga menimbulkan rasa geli yang nikmat. Aku
kemudian membalasnya dengan menggerakkan otot kemaluanku untuk
meremas-remas penisnya dengan gemas sambil tanganku menekan-nekan
pantatnya.
“Ahhhhhh….” Desahku saat pak Yanto mencabut penisnya dari kemaluanku dan
berbaring di sampingku. Aku mencoba memberanikan diri merebahkan
kepalaku di dadanya berharap beliau bersedia memelukku, ternyata beliau
menyambutku dengan mesra, bukan hanya membalas pelukanku tetapi juga
membelai-belai tubuh dan rambutku.
Bossku itu juga minta aku merapikan bulu kemaluanku karena beliau lebih
senang bulu yang rapi tipis dan minta waktu nanti kami bersetubuh lagi
sudah berubah. Walaupun suamiku sebenarnya lebih suka kemaluanku berbulu
lebat, tapi aku memilih akan menuruti kemauan pak Yanto saja dan aku
akan cari alasan untuk suamiku. Apalagi dari kata-katanya itu artinya
beliau mau mengajakku bersetubuh lagi di lain waktu yang membuat hatiku
semakin berbunga-bunga.
Setelah cukup beristirahat, kami lalu mandi berendam bareng di bak air
panas yang tersedia di kamar mandi hotel. Kami berendam sambil
berpelukan, pak Yanto memelukku dari belakang sehingga tangannya bisa
memeluk sambil memainkan kemaluanku, meremas-remas payudaraku dan
memainkan putting susunya.
“Geli paaa….ohhhhh…hhhhhh ….shhhhhhhhh” Aku mulai mendesah dan mendesis
saat pak Yanto menciumi leher dan kupingku sedangkan jarinya mulai
dikeluarmasukkan ke dalam liang senggamaku yang terendam air.
Tanpa sadar badanku mulai menggeliat-geliat karena rangsangan yang
dilakukan beliau. Aku juga merasakan penis bossku itu mulai mengeras di
belakang punggungku sehingga membuatku semakin terangsang.
“Ohhhhhh….bapaaa…Ake pengen disetubuhi lagi…shhhhhhh” Aku memberanikan
diri meminta beliau menuntaskan berahiku yang sudah sampai keubun-ubun.
Beliau lalu mencabut jarinya dari liang senggamaku dan mengangkat
pantatku sedikit sehingga penisnya bisa diarahkan pada kemaluanku dari
arah belakang.
BLESSSSSSSSS ………..
“OOOOOOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHHH……………….. nikmat sekali paaa” Erangku
menyambut masuknya penis beliau ke dalam tubuhku.
“Euhhhhh….euhhhhh…euhhhh… euhhhhhh…euhhhh” Aku coba berinisiatif
menggerak-gerakkan tubuhku naik turun di dalam air sambil berpegangan
pada pinggir bak.
Gerakan naik turunku menimbulkan gelombang pada air bak yang makin lama
semakin bergolak tak teratur seperti juga gairah kenikmatanku yang terus
semakin bergelombang naik.
“Heeeehhhhhh ….Heehhhhh ….Heeehhhhh ….Heeehhhhh…” aku mencoba menaikkan
tempo gerakanku tapi tetap saja hambatan air membuat gerakanku seperti
gerakan slow motion di filem-filem.
Pak Yanto mengimbangi gerakanku dengan menaik turunkan pinggulnya
sedangkan tangan kanannya semakin gencar meremas-remas payudaraku dari
arah belakang dan tangan kirinya memainkan kelentitku.
“Oooohhhh ….ohhhh….ohhhhh….ohhhh….ohhhh…..ohhhhh” Gerakanku semakin liar
dengan rangsangan dari beliau
“AAAKEEEE DAPEETTTTT LAGI …..OHHHHHHHHHHHHHH” Aku menjerit saat mendapat
orgasme pertama di dalam air.
Aku berhenti menggerakkan tubuhku untuk menikmati gelombang orgasmeku
yang luar biasa bagiku dengan nafas agak tersenggal-senggal. Pak Yanto
masih menggerak-gerakkan pinggulnya sehingga penisnya tetap naik turun
di dalam liang senggamaku, tangannya di silangkan di dadaku sambil
meremas kedua payudaraku dengan lembut. Bibirnya yang hangat kurasakan
menciumi tengkuk dan punggungku berulang ulang melengkapi kenikmatan
yang kurasakan.
Pak Yanto memintaku memutarkan badan supaya posisi kami menjadi saling
berhadapan dengan penisnya masih ada dalam kemaluanku. Kami berciuman
sambil aku memeluknya, sedangkan tangan beliau memegang kedua buah
pantatku sambil tetap menaik turunkan pinggulnya. Pelan-pelan gairahku
timbul kembali dan mulai mengimbangi gerakan pinggulnya dengan
menggerakkan pinggulku sendiri naik dan turun.
“Ahhhh ….Mmmmmppphhhhhhh…… oohhhhhhh…..mmppppphhhh…” Kami meneruskan
bersetubuh sambil terus berciuman.
Makin lama ciuman kami makin panas, bibir kami saling melumat dan
permainan lidah yang semakin liar. Gerakan penis pak Yanto semakin
kasar, penisnya dengan keras menyodok-nyodok ke dalam liang senggamaku
sedangkan pantatku ditekannya kebawah oleh tangan beliau.
“Ohhhhhh ….ohhhhh….ohhhhhh….paaaa…. ohhhhh….baapaaaa….aduuuhhhhh…” Aku
hanya bisa mengerang nikmat tanpa berbuat apa-apa karena pak Yanto
mengambil alih kendali.
“Akeeee…. Saya mau keluarrrrrr” pak Yanto mengerang
Aku rasakan tubuh pak Yanto bergetar keras sedangkan penisnya
berdenyut-denyut dengan tidak kalah kerasnya.
SROOOOOOTTT …SROOOTTT…….SROOOTTTT …semprotan demi semprotan air mani
bossku kembali membanjiri rahimku
“A..a..aahhhh..a..a..aahhhh…” pak Yanto mengerang tertahan
Walaupun aku tidak mendapat orgasme lagi yang berbarengan dengan
ejakulasinya pak Yanto, aku tetap merasa puas karena sudah mendapat
orgasmeku tadi. Aku lalu menciumi dan membelai-belai wajah bossku yang
terlihat cukup kelelahan setelah bersetubuh denganku di air panas.
Otot-otot liang senggamaku kembali aku kontraksikan untuk memijat-mijat
penis pak Yanto yang juga sedang kelelahan di dalam tubuhku.
Bossku itu kelihatannya sangat suka dengan apa yang aku lakukan, beliau
lalu membalas ciumanku dan memelukku dengan mesranya. Beliau kemudian
menciumi seluruh wajahku, leherku dan payudaraku serta menghisap-hisap
putingnya sambil mengucapkan kepuasannya bersetubuh denganku. Sebagai
wanita tentu saja aku merasa bangga bisa memuaskan beliau yang merupakan
bossku sehari-hari walaupun sebenarnya aku juga sangat puas karena
mendapat kenikmatan yang lebih tinggi dari yang aku biasa dapat kalau
berhubungan badan dengan suamiku sendiri.
Dengan posisiku tetap “menunggangi” beliau kami mengobrolkan berbagai
hal, mulai dari pekerjaan sampai yang berkaitan kehidupan pribadi
masing-masing, tentu saja sambil diselingi berciuman mesra. Pak Yanto
sempat bertanya apakah aku pake pengaman, waktu aku balas dengan
pertanyaan kenapa baru bertanya sekarang padahal beliau sudah dua kali
menebar benihnya ? Beliau menjawab sambil tertawa bahwa karena aku sudah
punya suami maka dia tidak terlalu khawatir kalau aku jadi hamil
karenanya.
Aku memang sekarang memakai IUD sebagai pengaman karena belum
merencanakan punya anak lagi. Kemudian iseng-iseng beliau aku tanya,
kalau aku lepas IUDnya apakah dia mau menghamili aku ? Jawabannya cukup
mengagetkan tapi sangat menyenangkanku karena beliau bersedia
“menyumbang” benihnya tetapi tidak mau menikahiku. Tetapi beliau
bersedia berkomitmen untuk membantu biaya “anak biologisnya” itu.
Setelah selesai berendam, kami lalu membersihkan badan dan berpakaian
lagi untuk bersiap-siap pulang karena suamiku sudah akan menjemputku di
tempat seminar tadi. Di tengah perjalanan pak Yanto memintaku melakukan
oral seks, karena aku belum pernah melakukannya beliau lalu membimbingku
mengenai cara melakukannya. Sesampainya di tempat parkiran tempat
seminar, pak Yanto belum juga berejakulasi yang memaksaku untuk lebih
agresif mengemut penisnya. Akhirnya beliau bisa ejakulasi dan memintaku
meminum seluruh air maninya sampai habis.
Ternyata suamiku juga sudah ada ditempat parkiran menjemputku sehingga
membuatku agak panik dan dengan terburu-buru aku segera merapikan baju
dan rambutku serta memakai lipstik lagi yang telah hilang menempel di
penis pak Yanto. Setelah semuanya rapih kembali aku keluar dari mobil
pak Yanto dan ambil jalam memutar dari parkiran yang tidak terlihat
suamiku untuk masuk ke tempat seminar. Aku kemudian menghampiri suamiku
seolah-olah baru selesai seminar dan mengajaknya berkenalan dengan pak
Yanto … bossku di kantor dan di ranjang.
Sunday, April 12, 2015
8:16 PM
Unknown
hai shobat bloger,pa kabar? penulis berharap sobat dalam keadaan sehat-sehat saja.
sahabat bloger yang saya cintai kali ini saya akan memposting menenai deskripsi tentang M88.
mungkin sahabt bloger yang belum mengerti M88 pasti akan bertanya-tanya apa sih M88 itu?
M88 adalah sebua situs online terpercay yang menyajikan berbagai macam permainan seperti live casino,sport,poker dll. tapi sebelumnya shobat bloger harus mempunyai akun M88 terlebih dahulu.
dengan mempunyai akun sobat bloger bisa bermain dan memperoleh keberuntungan.
LIve casino
selain sobat bisa bermain di M88, sahat bloger bisa juga mempromosikan situs M88 tapi sobat harus mempunyai situs website atau blogger untuk menjadi media promosinya.
disini juga saya akan membagi pengalam mengenai cara membuat blog, hala-hal yang haru di perhatikan oleh sahabt bloger adalah sebagai berikut:
1..harus mempunyai akun Google yang berupa gmail.
2. sahabat bloger klik di browsher (mozilla atau chrome) www.blogger.com
3. masukan alamta email yang tadi sobat bloger buat
4. masukan sandi atau passwordnya kemudian klik login
5.setelah itu sobat bloger klik di tulisan lanjut ke bloger seperti gambar berikut
6. selanjutnya sobat akan dibawa ke halaman seperti ini
soabat klik aja blog baru
7. jika tampilan belum berbahasa indonesia maka sobat harus klik tombol yang di pojok kanan atas layar sobat(disamping bola gerigi) ganti bahsa sesuai sobat inginkan.
8. setelah sobat klik tombol blog baru maka isilah alamt ,blog judul blog dan pilihlah templet sesuai sobat inginkan seperti gambar berikut:
misalnya pada saat sobat klik buat blog terjadi eror pada alamt blog tidak tersedia maka sobat harus mencara nama lain karena nama blog tersebut sudah di pakai.
ooo............ya soabt sekarang kita kembali ke bagaiman membuat akun M88 ya,,,,,,,untuk lebih lanjut mengenai M88 silahkan sobat klik di bawah ini,,di klik ya,,
1. Cara daftar M88
2. Cara deposit di M88
3. Cara transfer uang di M88
silakan di klik ya sobat bloger untuk berbagi informasih
terimaksih telah berkunjung ke blog saya sobat, sialkan berkunjung lagi dan jangan bosan ya,,,,,,,,,,,!!!!!!!!!!!!
sahabat bloger yang saya cintai kali ini saya akan memposting menenai deskripsi tentang M88.
mungkin sahabt bloger yang belum mengerti M88 pasti akan bertanya-tanya apa sih M88 itu?
M88 adalah sebua situs online terpercay yang menyajikan berbagai macam permainan seperti live casino,sport,poker dll. tapi sebelumnya shobat bloger harus mempunyai akun M88 terlebih dahulu.
dengan mempunyai akun sobat bloger bisa bermain dan memperoleh keberuntungan.
selain sobat bisa bermain di M88, sahat bloger bisa juga mempromosikan situs M88 tapi sobat harus mempunyai situs website atau blogger untuk menjadi media promosinya.
disini juga saya akan membagi pengalam mengenai cara membuat blog, hala-hal yang haru di perhatikan oleh sahabt bloger adalah sebagai berikut:
1..harus mempunyai akun Google yang berupa gmail.
2. sahabat bloger klik di browsher (mozilla atau chrome) www.blogger.com
3. masukan alamta email yang tadi sobat bloger buat
4. masukan sandi atau passwordnya kemudian klik login
5.setelah itu sobat bloger klik di tulisan lanjut ke bloger seperti gambar berikut
6. selanjutnya sobat akan dibawa ke halaman seperti ini
soabat klik aja blog baru
7. jika tampilan belum berbahasa indonesia maka sobat harus klik tombol yang di pojok kanan atas layar sobat(disamping bola gerigi) ganti bahsa sesuai sobat inginkan.
8. setelah sobat klik tombol blog baru maka isilah alamt ,blog judul blog dan pilihlah templet sesuai sobat inginkan seperti gambar berikut:
misalnya pada saat sobat klik buat blog terjadi eror pada alamt blog tidak tersedia maka sobat harus mencara nama lain karena nama blog tersebut sudah di pakai.
ooo............ya soabt sekarang kita kembali ke bagaiman membuat akun M88 ya,,,,,,,untuk lebih lanjut mengenai M88 silahkan sobat klik di bawah ini,,di klik ya,,
1. Cara daftar M88
2. Cara deposit di M88
3. Cara transfer uang di M88
silakan di klik ya sobat bloger untuk berbagi informasih
terimaksih telah berkunjung ke blog saya sobat, sialkan berkunjung lagi dan jangan bosan ya,,,,,,,,,,,!!!!!!!!!!!!
Friday, April 10, 2015
7:25 PM
Unknown
Pada tahun 1986, UNESCO menetapkan Pulau Komodo dan pulau-pulau lain di kawasan Taman Nasional Komodo sebagai situs warisan dunia karena keberadaan komodo yang hanya bisa ditemui di kawasan ini. Habitat dari hewan yang terancam punah ini adalah alam terbuka dengan padang rumput, pantai berpasir putih dan hutan hujan tropis.
Pulau Komodo meraih penghargaan sebagai New Seven Wonders of Nature yang merupakan penghargaan untuk tujuh tempat wisata alam terbaik di dunia. Penentuan pemenang diperoleh dari hasil voting dan penelitian para ahli, pulau Komodo berhasil meraih voting tertinggi bersama enam tempat wisata lainnya yaitu Air Terjun Iguazu, Hutan Amazon, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, Teluk Halong, Pulau Jeju dan Table Mountain.
Komodo sendiri merupakan binatang reptil sejenis kadal raksasa pemakan daging yang panjangnya bisa mencapai 2 – 3 meter dengan berat 100 – 165 kg. Binatang ini memiliki nama ilmiah Varanus Komodoensis, sedangkan warga setempat menyebut binatang ini dengan nama ‘Ora’. Jika dilihat, komodo memang menyeramkan, dengan badan yang besar, kuku yang tajam, kulit yang bersisik dan memiliki lidah bercabang dua yang selalu menjulur. Mangsa utama komodo adalah babi, kuda, rusa, musang, kerbau dan beruk.
Sekilas sejarah Pulau Komodo
Pada tahun 1910, Letnan Steyn Van Hens Broek pergi ke Pulau Komodo untuk membuktikan laporan pasukannya yang mengatakan bahwa terdapat binatang semacam naga di pulau ini. Broek bersama pasukannya yang sudah terlatih kemudian memutuskan untuk datang ke pulau ini untuk memburu binatang tersebut. Dia dan pasukannya berhasil membunuh satu komodo yang kemudian difoto dan dikirim ke Botanical Garden di Bogor.Tahun 1912 adalah tahun pertama kali keberadaan komodo diketahui umum melalui jurnal yang ditulis Peter A. Ouwens dan dimuat di surat kabar harian milik Hindia Belanda. Ouwens merupakan Direktur Museum Zoologi di Bogor. Kemudian pada tahun 1915, pemerintahan Belanda mulai melarang pemburuan komodo karena khawatir binatang ini akan punah.
Apa yang bisa dilakukan di Pulau Komodo?
Selain melihat kehidupan komodo di habitat aslinya, ada banyak hal lain yang bisa Anda lakukan di Pulau Komodo:Trekking
Pulau Komodo tak hanya berisi binatang komodo, Selain komodo, ada banyak binatang lain yang menghuni pulau ini seperti kuda, rusa, berbagai spesies burung, ular, biawak dan masih banyak lagi. Salah satu cara untuk menikmati pulau ini adalah dengan melakukan trekking. Anda bisa melihat binatang-binatang tersebut saat trekking di Pulau Komodo.Saat trekking, Anda akan diajak mendaki Gunung Ara yang memiliki ketinggian 538 meter di atas permukaan laut. Anda juga akan melewati Water Hole yang merupakan tempat minum dan beristirahat komodo. Anda bisa melihat komodo-komodo yanng sedang minum atau berteduh di bawah pohon di sekitarnya.
Ada empat jalur trekking yang bisa Anda pilih, mulai dari short, medium, long sampai adventure. Panjangnya jalur trekking ini adalah 1 – 8 km tergantung jenis yang Anda pilih. Jika memilih long dan adventure, Anda akan diajak melewati hutan, sungai dan perbukitan yang indah. Sedangkan untuk short, perjalanan akan berakhir di atas perbukitan dengan pemandangan teluk yang mengagumkan. Namun, keempat jalur trekking tersebut akan melewati Water Hole sehingga Anda tak perlu bingung memilih jalur yang mana.
Selama trekking, Anda dan rombongan akan ditemani seorang ranger atau pemandu sekaligus pawang komodo. Ranger akan membekali Anda dengan tongkat yang ujungnya bercabang dua. Dikatakan bahwa tongkat tersebut dibuat dari satu jenis pohon yang bisa menjadi senjata untuk melemahkan komodo. Jika komodo menyerang atau mengejar tiba-tiba, ujung tongkat yang bercabang digunakan untuk menekan leher komodo, dalam waktu singkat komodo akan melemah dan berhenti menyerang.
Menyelam dan Snorkeling
Pulau Komodo tak hanya menawarkan keindahan alam daratan saja. Alam bawah laut di pulau ini juga tak kalah indah. Ada sekitar 386 jenis terumbu karang, 70 jenis bunga karang, rumput laut sebagai rumah bagi ribuan jenis ikan, penyu hijau, paus, hiu, lumba-lumba dan lain-lain.Alam bawah laut Pulau Komodo dan kawasan Taman Nasional Komodo disebut sebagai salah satu lokasi menyelam terbaik di dunia. Saat menyelam atau snorkeling di sini, Anda dapat menyaksikan keindahan biota laut yang sangat kaya dan beragam. Dari sekian banyak titik menyelam yang ada, berikut adalah tiga titik menyelam terbaik di Pulau Komodo menurut banyak penyelam:
Batu Samsia
Batu Samsia adalah salah satu titik menyelam yang menjadi favorit. Anda bisa menyusuri serangkaian saluran air dan dapat berinteraksi dengan kura-kura, hiu dan beraneka macam ikan kecil lainnya.
Toko Toko
Toko Toko disebut sebagai istana batu dalam air. Berada di kedalaman 7 meter di bawah permukaan laut, Anda bisa menikmati keindahan terumbu karang dengan berbagai warna dan ikan-ikan yang berenang di antara karang.
Crystal Rock
Titik ini juga menjadi favorit para penyelam. Berada di kedalaman 5 meter, Anda bisa menemukan katak ikan, Barramundi Cod, Parrotfish dan beberapa jenis ikan lainnya.
Waktu terbaik untuk menyelam di perairan ini adalah pada bulan Maret – Desember. Hal ini dikarenakan arah angin, suhu air, kuat arus dan musim yang mempengaruhi jarak pandang saat menyelam terhitung baik pada bulan-bulan tersebut.
Apa lagi yang menarik di Pulau Komodo?
Di pulau ini terdapat satu pantai yang sangat unik yaitu Pink Beach. Pantai ini juga dikenal dengan nama Pantai Merah Muda, namun warga sekitar lebih suka menyebutnya sebagai Pantai Merah. Pantai Merah Muda ini memiliki pasir pantai yang berwarna merah muda, warna tersebut akan semakin terlihat jelas pada saat pasir basah oleh ombak.Menurut penelitian, warna merah muda di pantai ini disebabkan oleh serpihan koral yang hancur dan bercampur dengan pasir pantai. Di dunia tercatat hanya terdapat tujuh pantai dengan pasir berwarna merah muda dan yang berada di Pulau Komodo ini adalah salah satunya.
Keindahan pantai ini bukan hanya pada warna pasirnya yang unik. Alam bawah laut di sini juga terkenal indah. Pantai ini juga seringkali dijadikan lokasi menyelam dan snorkeling.
Transportasi
Transportasi di Pulau Komodo bisa dilakukan melalui udara, darat dan laut atau gabungan dari ketiganya.Udara
Jika menggunakan pesawat, Anda akan terbang dari Denpasar menuju Labuan Bajo. Setelah itu Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kapal ferry untuk ke Pulau Komodo.Laut
Anda bisa berangkat dari Tanjung Benoa, Bali, menuju ke Labuan Bajo. Dari Labuan Bajo, perjalanan menuju Pulau Komodo dilanjutkan dengan menggunakan kapal ferry.Darat
Tersedia bus dari Denpasar menuju Labuan Bajo. Bus akan menyeberang menggunakan kapal ferry. Sesampainya di Labuan Bajo, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan kapal ferry lagi menuju Pulau Komodo.Selain tiga pilihan tersebut, Anda juga bisa memilih Live on Board. Jika Anda memilih Live on Board, Anda akan menginap di atas kapal selama beberapa hari untuk menuju kawasan Taman Nasional Komodo. Selama perjalanan Anda bisa menyelam bersama rombongan dan pemandu. Fasilitas yang diberikan pun terhitung lengkap mulai dari kamar tidur, makan dan juga toilet. Harga yang dikenakan berkisar antara 175 – 10.000 USD per malam tergantung berapa hari paket yang Anda pilih serta fasilitas yang ada. Kapal berangkat dari Bima, Bali, Lombok dan Labuan Bajo.
Akomodasi
Banyak wisatawan memilih untuk menginap di hotel yang ada di Labuan Bajo. Namun selain dari hotel di Labuan Bajo, ada alternatif penginapan lain:Kapal sewaan
Selain untuk berkeliling, Anda juga bisa menggunakan kapal sewaan untuk menginap. Sebagian kapal telah dilengkapi dengan tempat tidur, toilet dan paket makan. Biaya sewa dan fasilitas tergantung pada besarnya kapal yang Anda sewa.Rumah penjaga Pulau Komodo
Anda bisa homestay di rumah penjaga atau ranger Pulau Komodo. Rumah ini berbentuk rumah panggung dengan persediaan listrik terbatas. Umumnya listrik akan dipadamkan pada pukul 22:00.Tips wisata ke Pulau Komodo
- Saat trekking, jangan membuat gerakan tiba-tiba atau suara gaduh. Komodo sangat peka terhadap gerakan dan suara.
- Bagi wanita yang sedang dalam masa menstruasi, wajib melapor agar ranger bisa memberi perhatian lebih. Hal ini dikarenakan komodo bisa mencium bau darah dari radius ratusan meter.
7:16 PM
Unknown
Indonesia merupakan sebuah negara dengan banyak pusat wisata, dan Danau
Kelimutu yang terletak di pulau Flores, merupakan tempat yang menjadi
tujuan wisata orang-orang baik di dalam maupun di luar negeri. Yang
membuat danau yang ada di gunung dengan nama sama di Desa Pemu, Kelimutu
ini adalah karena ketiga danau yang ada dalam satu kawah ini memiliki
tiga warna yang berbeda-beda. Sangat sedikit literatur ilmiah mengenai sejarah terbentuknya danau Kelimutu – danau 3 warna
ini, menyebabkan segala sesuatu yang berbau ilmiah kalah dengan unsur mistis dan hikayat tradisional yang berkembang di masyarakat.
Literatur Ilmiah Danau 3 Warna
Meskipun hampir tidak ada literatur ilmiah tentang sejarah terbentuknya danau Kelimutu – danau 3 warna ini, tidak menghentikan pembelajaran tentang danau yang warnanya selalu berubah-ubah tersebut. Sejak pertama kali ditemukan oleh seorang komandan militer Belanda bernama B. van Suchtelen pada tahun 1915, Kelimutu mulai menyambut ketenarannya terutama setelah Y. Bouman melukiskannya lewat tulisan di tahun 1929. Karena tulisan tersebut, mulai banyak wisatawan, terutama wistawan asing yang datang demi menikmati keindahan danau. Keindahan dan keunikan tiga warna dari danau ini tidak hanya menarik perhatian wisatawan, tapi juga peneliti yang merasa kurangnya literatur ilmiah tentang danau ini. Bagi masyarakat sekitar Kelimutu, danau ini tidak lebih dari danau yang angker karena legenda masyarakat yang ada di kawasan tersebut.
Nama Kelimutu sendiri dipercaya adalah gabungan dari kata keli yang memiliki arti gunung, dan kata mutu yang berarti mendidih. Secara harfiah, Kelimutu dapat diartikan sebagai “gunung mendidih” dengan warna air yang berbeda. Warna-warna yang ada adalah biru, merah, dan hijau. Nama dari danau yang berwarna biru adalah Tiwu Ata Bupu/Mbupu yang berarti “danau orang tua”. Sedangkan untuk danau warna hijau namanya Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, yang memiliki arti “danau muda-mudi”. Danau yang terakhir dan memiliki warna merah disebut Tiwu Ata Polo, danau sihir.
Danau 3 warna ini amat menarik bagi para ahli geologi, karena meskipun mereka ada dalam bagian gunung api yang sama, warna yang dihasilkan oleh ketiga danau ini bisa berbeda. Penjelasan dari petugas lokal yang ada di Taman Nasional Kelimutu adalah perubahan warna ini merupakan hasil dari reaksi kimia yang muncul dari mineral-mineral di dasar danau yang mungkin terpicu oleh aktivitas gas vulkan. Danau ini sendiri telah menjadi sumber dari erupsi phreatic di masa lalu, dengan puncak summit yang tingginya mencapai 1639 m.
Pada masa-masa awal pengembangan taman nasional di area Kelimutu, terjadi beberapa masalah dengan komunitas lokal tentang penggunaan sumber daya yang ada. Meki begitu, sekarang para forest ranger sudah mulai membangun hubungan yang cukup baik dengan masyarakat desa sekitar, dan dari sisi manajemen juga menjadi jauh lebih baik. Kelimutu sendiri merupakan satu dari pegunungan yang disebut ribu, yaitu kelompok gunung dengan tinggi lebih dari 1.000 m. Untuk akses ke Kelimutu sendiri salah satu yang paling mudah adalah menggunakan pesawat dari Bali menuju bandar udara Ende, dimana kemudian dilanjutkan dengan menggunakan mobil dari Ende ke Mondi yang membutuhkan waktu 3 jam. Dari Moni, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan dari taman Kelimutu sejauh 13 km yang ditempuh selama 45 menit.
Legenda Masyarakat Tentang Kelimutu
Selain dari sumber-sumber ilmiah, sejarah terbentuknya danau Kelimutu – danau 3 warna juga ada dalam hikayat masyarakat sekitar. Pada kisah ini, diceritakan bahwa di masa lalu, puncak gunung Kelimutu yang disebut juga dengan nama Bhua Ria yang berarti “hutan lebat penuh awan”, tinggallah Konde Ratu dengan rakyat-rakyatnya. Dari kumpulan rakyat tersebut, ada dua orang yang menonjol yaitu Ata Polo, seorang penyihir yang dinilai kejam karena suka memangsa manusia, dan Ata Bupu, seorang yang amat senang berbelas kasih dan satu-satunya yang mampu menangkal sihir milik Ata Polo. Meskipun keduanya memiliki kemampuan sihir yang luar biasa dan sifatnya bertolak belakang satu sama lain, mereka berdua berteman baik dan hormat pada Konde Ratu.
Di masa itu, kehidupan yang terjadi di Bhua Ria sama seperti kehidupan di daerah lain, tenang dan biasa saja. Hal ini berubah ketika sepasang Ana Kalo (yatim piatu) datang dan meminta tolong kepada Ata Bupu untuk melindungi mereka karena kedua orang tuanya telah tiada. Hal ini disetujui Ata Bupu dengan syarat mereka tidak boleh meninggalkan ladang milik Ata Bupu, takut mereka akan menjadi mangsa Ata Polo.
Kecemasan Ata Bupu terbukti ketika Ata Polo datang menjenguk dan mencium bau mangsa yang keluar dari kedua Ana Kalo. Ata Bupu memohon pada Ata Polo untuk paling tidak menunggu mereka dewasa sebelum memangsanya. Ketika dewasa dan menjadi Koo Fai dan Nuwa Muri, barulah sejarah terbentuknya danau Kelimutu – danau 3 warna terbentuk. Ata Bupu mencoba menghalau Ata Polo yang berusaha sekuat tenaga untuk memangsa para Ana Kalo, dan sadar tidak bisa mengalahkan Ata Polo, Ata Bupu memutuskan untuk kabur ke perut bumi. Ata Polo semakin menggila dan ketika sedang mengejar dua remaja tadi, ia juga ditelan bumi, sementara para remaja tewas karena gempa dan terkubur hidup-hidup. Tak lama, dari tempat Ata Bupu kabur ke perut bumi menyembul air berwarna biru yang diberi nama Tiwu Ata Bupu. Di tempat tewasnya Ata Polo juga keluar air, tapi berwarna merah darah dan diberi nama Tiwu Ata Polo. Sementara itu, di gua persembunyian para remaja muncul air berwarna hijau tenang dan bernama Tiwu Nuwa Muri Koo Fai.
Nah itulah tadi penjelasan singkat mengenai Sejarah Terbentuknya Danau Kelimutu – Danau 3 Warna yang dikaji dari sudut pandang ilmiah dan juga legenda masyarakat sekitar. Semoga bermanfaat dan semoga semakin memperluas cakrawala pengetahuan kita semua.
ini, menyebabkan segala sesuatu yang berbau ilmiah kalah dengan unsur mistis dan hikayat tradisional yang berkembang di masyarakat.
Meskipun hampir tidak ada literatur ilmiah tentang sejarah terbentuknya danau Kelimutu – danau 3 warna ini, tidak menghentikan pembelajaran tentang danau yang warnanya selalu berubah-ubah tersebut. Sejak pertama kali ditemukan oleh seorang komandan militer Belanda bernama B. van Suchtelen pada tahun 1915, Kelimutu mulai menyambut ketenarannya terutama setelah Y. Bouman melukiskannya lewat tulisan di tahun 1929. Karena tulisan tersebut, mulai banyak wisatawan, terutama wistawan asing yang datang demi menikmati keindahan danau. Keindahan dan keunikan tiga warna dari danau ini tidak hanya menarik perhatian wisatawan, tapi juga peneliti yang merasa kurangnya literatur ilmiah tentang danau ini. Bagi masyarakat sekitar Kelimutu, danau ini tidak lebih dari danau yang angker karena legenda masyarakat yang ada di kawasan tersebut.
Nama Kelimutu sendiri dipercaya adalah gabungan dari kata keli yang memiliki arti gunung, dan kata mutu yang berarti mendidih. Secara harfiah, Kelimutu dapat diartikan sebagai “gunung mendidih” dengan warna air yang berbeda. Warna-warna yang ada adalah biru, merah, dan hijau. Nama dari danau yang berwarna biru adalah Tiwu Ata Bupu/Mbupu yang berarti “danau orang tua”. Sedangkan untuk danau warna hijau namanya Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, yang memiliki arti “danau muda-mudi”. Danau yang terakhir dan memiliki warna merah disebut Tiwu Ata Polo, danau sihir.
Danau 3 warna ini amat menarik bagi para ahli geologi, karena meskipun mereka ada dalam bagian gunung api yang sama, warna yang dihasilkan oleh ketiga danau ini bisa berbeda. Penjelasan dari petugas lokal yang ada di Taman Nasional Kelimutu adalah perubahan warna ini merupakan hasil dari reaksi kimia yang muncul dari mineral-mineral di dasar danau yang mungkin terpicu oleh aktivitas gas vulkan. Danau ini sendiri telah menjadi sumber dari erupsi phreatic di masa lalu, dengan puncak summit yang tingginya mencapai 1639 m.
Pada masa-masa awal pengembangan taman nasional di area Kelimutu, terjadi beberapa masalah dengan komunitas lokal tentang penggunaan sumber daya yang ada. Meki begitu, sekarang para forest ranger sudah mulai membangun hubungan yang cukup baik dengan masyarakat desa sekitar, dan dari sisi manajemen juga menjadi jauh lebih baik. Kelimutu sendiri merupakan satu dari pegunungan yang disebut ribu, yaitu kelompok gunung dengan tinggi lebih dari 1.000 m. Untuk akses ke Kelimutu sendiri salah satu yang paling mudah adalah menggunakan pesawat dari Bali menuju bandar udara Ende, dimana kemudian dilanjutkan dengan menggunakan mobil dari Ende ke Mondi yang membutuhkan waktu 3 jam. Dari Moni, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan dari taman Kelimutu sejauh 13 km yang ditempuh selama 45 menit.
Legenda Masyarakat Tentang Kelimutu
Selain dari sumber-sumber ilmiah, sejarah terbentuknya danau Kelimutu – danau 3 warna juga ada dalam hikayat masyarakat sekitar. Pada kisah ini, diceritakan bahwa di masa lalu, puncak gunung Kelimutu yang disebut juga dengan nama Bhua Ria yang berarti “hutan lebat penuh awan”, tinggallah Konde Ratu dengan rakyat-rakyatnya. Dari kumpulan rakyat tersebut, ada dua orang yang menonjol yaitu Ata Polo, seorang penyihir yang dinilai kejam karena suka memangsa manusia, dan Ata Bupu, seorang yang amat senang berbelas kasih dan satu-satunya yang mampu menangkal sihir milik Ata Polo. Meskipun keduanya memiliki kemampuan sihir yang luar biasa dan sifatnya bertolak belakang satu sama lain, mereka berdua berteman baik dan hormat pada Konde Ratu.
Di masa itu, kehidupan yang terjadi di Bhua Ria sama seperti kehidupan di daerah lain, tenang dan biasa saja. Hal ini berubah ketika sepasang Ana Kalo (yatim piatu) datang dan meminta tolong kepada Ata Bupu untuk melindungi mereka karena kedua orang tuanya telah tiada. Hal ini disetujui Ata Bupu dengan syarat mereka tidak boleh meninggalkan ladang milik Ata Bupu, takut mereka akan menjadi mangsa Ata Polo.
Kecemasan Ata Bupu terbukti ketika Ata Polo datang menjenguk dan mencium bau mangsa yang keluar dari kedua Ana Kalo. Ata Bupu memohon pada Ata Polo untuk paling tidak menunggu mereka dewasa sebelum memangsanya. Ketika dewasa dan menjadi Koo Fai dan Nuwa Muri, barulah sejarah terbentuknya danau Kelimutu – danau 3 warna terbentuk. Ata Bupu mencoba menghalau Ata Polo yang berusaha sekuat tenaga untuk memangsa para Ana Kalo, dan sadar tidak bisa mengalahkan Ata Polo, Ata Bupu memutuskan untuk kabur ke perut bumi. Ata Polo semakin menggila dan ketika sedang mengejar dua remaja tadi, ia juga ditelan bumi, sementara para remaja tewas karena gempa dan terkubur hidup-hidup. Tak lama, dari tempat Ata Bupu kabur ke perut bumi menyembul air berwarna biru yang diberi nama Tiwu Ata Bupu. Di tempat tewasnya Ata Polo juga keluar air, tapi berwarna merah darah dan diberi nama Tiwu Ata Polo. Sementara itu, di gua persembunyian para remaja muncul air berwarna hijau tenang dan bernama Tiwu Nuwa Muri Koo Fai.
Nah itulah tadi penjelasan singkat mengenai Sejarah Terbentuknya Danau Kelimutu – Danau 3 Warna yang dikaji dari sudut pandang ilmiah dan juga legenda masyarakat sekitar. Semoga bermanfaat dan semoga semakin memperluas cakrawala pengetahuan kita semua.
6:42 PM
Unknown
Nama Aku Yonar, aku adalah seorang lelaki yang sudah menikah, istriku mempunyai seorang kakak laki - laki yang telah beristri, istrinya sebut saja namanya linA, dengan linA dulu ketika kami masih sama2 pacaran, kami pernah dekat dan menjalin hubungan. Namun setelah kami sama2 menikah, kami menjauh, bahkan linA sangat menjaga jarak denganku. Jujur aku sendiri masih menyimpan hayal dengannya, tubuhnya memang kurang berisi, payudaranya juga tidak besar, tapi permainan sex nya luar biasa, libido yang besar membuatku sering terbayang dirinya. Sering pada suatu saat aku berusaha menggodanya, tapi sulit. lina dan suaminya (kakak istriku) tinggal mengontrak sebuah rumah kontrakan yang kecil tepat di seberang sebelah rumah mertuaku yang juga mertua dia. Ketika aku berkunjung k rumah mertua ku otomatis aku juga pasti bertemu dengannya dan suaminya. Suatu Ketika aku sedang berkunjung ke rumah mertuaku, tentunya dengan istri dan anakku, karena rumah mertuaku berada di luarkota tempat aku tingal, otomatis biasanya aku menginap. Hari Minggu kami disana, Aku bertemu dengan lina, kami salam dan berbasa basi seperti biasa, aku masih saja terpesona melihatnya, apalgi dia hanya pakai celana pendek dan kaos oblong tipis, aku berusaha berlama-lama bersalaman dengannya, tp dia buru2 melepasnya. Aku berhasrat sekali dengannya tapi segera kubuang jauh2 pikiran itu karena keluarga sedang berkumpul tidak mungkin itu trjadi. Esok hari, subuh2 sekali istriku, kakaknya (suaminya lina), dan adik2nya, sudah bersiap2 berangkat acara keluarga sekaligu ziarah ke makam leluhurnya, mereka berangkat dengan Pamannya, Ibu dan seluruh keluarga. Hanya Aku putuskan tidak ikut karena masih cape dan malas. jadi hanya AKu dan Kakak Perempuan ibu mertua yang sudah sangat tua dan sulit berjalan yang tidak bisa ikut, Oh iya lina juga tidak ikut karena dia hari itu tidak libur. Sial sekali pikirku, kukiran pagi ini bisa melihat alin dan ada kesempatan untuk menggodanya. Pagi itu keadaan rumah sudah sepi, semua sudah berangkat, kecuali aku dan uwa. tiba2 terdengar alin masuk dari pintu belakang dari arah kontrakannya, bertanya pada uwa "wa, saklar di kontrakan rusak wa, jadi air sama lampunya ga bisa nya nyala, mana lina harus kerja lagi, si mas sama yng lain udah berangkat lagi gada yang bisa dimintain tolong". Mendengar itu ingin rasanya aku segera beranjak dari ruang tengah menawarkan bantuan, tapi sebelum aku bicara uwa sdh menimpali "Tuh ada ada Yonar, dia ga ikut, minta tolong aj ya", mendengar itu aku langsung menimpali " Udah sini Lin aku coba liat sapa tau bisa" " Ngga usah ngerepotin" jawab lina sambil berbisik " ntra macem2 lagi". Pikirku tau aja dia kalau aku punya niat macem2, tapi demi jaga gengsi aku bilang "Ada-ada aja, gini aj deh, selagi aku betulin saklar dikontrakan mu, lina disni aja dulu sampe beres, mandi disni aja" Dari gerakgeriknya dia hendak menolak namun Uwa buru2 bilang " ya udah sekarang cepat betulin Yo, Lina disni aja dulu" Membawa Peralatn listrik, obeng, gunting dsb, lina menuntunku ke kontrakannya, sekaligus dia membawa perlengkapan mandinya untuk mandi di rumah mertua. Setelah Lina menerangkan masalahnya aku pun segera memperbaiki saklar kontraknya, dimana saklar ini sebagai penghubung listrik induk dengan listrik rumahnya, sementara Lina mandi di rumah mertua. Sekitar 15 Menit sudah aku memperbaiki saklar di kontrakannya, Lina Pun belum juga selesai mandi. Sesekali aku bolak balik ke rumah mertua untuk mengambil beberapa keperluan, suatu kali ketika aku bolak balik, aku penasaran, jiwa nakal ku muncul, Hayalku membayangkan Lina yang sedang Bugil, tanpa sehelai benang pun ditubuhnya, terbayang tubuhnya dibasuh sabun, payudara dan vaginanya, pikiranku pun smkn nakal aplg setauku pintu kamar mandi disini tidak bisa tertutup sempurna sehingga ada bnyk celah untuk mengintip. .. Uuh.. ku intip Uwa sedang dikamarnya, mungkin tidur, maka hayalku memberanikan untuk Mengintip Lina yang sedang mandi, dari balik celah pintu yang rusak,. Perlahan kuintip, wow kulihat lina menyamping, bugil seluruh tubuhnya dipenuhi busa - busa sabun, tangannya yang lentik mengusap perlahan toketnya, oh.. dia meremas2 toketnya sambil memejamkan mata, melihat ini kontolku tak kuasa makin menegang, aplagi kemudian aku dikagetkan dgn adegan berikutnya: Lina Mengusap vaginanya, memasukkan jarinya kedalam vaginanya, ah apakah dia sedang masturbasi? pikrku.. terus dia mengocok vaginanya sebari mendesah tak karuan, aku semakin tegang melihatnya, kontolku tak kuasa menegang, andai saya aku dapat menyetubuhinya.. . Sedang asik bermain dgn kelamin masing2, terdengar suara dari Dalam Ruang tengah: " Liinn, kalau sudah mandinya, kesini dulu bentar ya.." lina yang sptnya sedang asik memainkan vagina terkaget lsg menjawab " Iya Wa.." Begitupun dengan aku buru2 aku beranjak dari intipan ku dan segera kembali ke kontrakan lina meneruskan memperbaiki saklar. Fyuhh.. benar2 tontonan yang membuat nafsu memuncak.. Pikiranku tidak bisa konsen memperbaiki saklar, pdhl aku sudah mau selesai. Ah kucoba hilangkan pikiran kotor itu dan kembali ke tugasku semula. beberapa saat kemudian lina masuk ke rumah, habis mandi dengan (sayangnya) sudah menggunakan kaos dan celana pendek, padahal harapku dia hanya memakai handuk saja. Seketika dia bertanya padaku " belum selesai juga memperbaikinya? lama bnr" .. Aku jawab " ya iyalah kan harus hati2, emangnya mau kalo nyetrum dan kebakaran".. msh terbayang bagaimana adegan tadi kulihat di kamar mandi, maka muncul hasrat ku untuk menggodanya, menyetubuhi, atau bahkan memperkosanya. Kulanjutkan tanyaku "udah mandinya Lin?" dgn agak sinis khasnya dia menjawab " ya udah lah ngapain juga lama2" , aku : "udah tuntas ya aktifitasnya di kamarmandi" Lina: " maksudnya? ya udah lah dah tau udh keluar kamar mandi berarti udah donk" Aku: "yaa kirain aj ada yang masih nanggung" Lina: Apaan sih, ga ngerti, udah ah cepetan benerin listriknya, aku mau ganti baju ni, susah kamarku kan gelap" Aku: gelap bukan berarti ga bisa ngapain2 kan.. buktinya jadi tuh anakmu waktu gelap2 kan? hahahaha.. udah tuh dicoba listriknya, coba aj lampu ama airnya .. LIna: iya aku coba.. sebari dia coba satu persatu stopkontak, lina melanjutkan pembicaraan " iya dulu gelap2an enak si sebelum ada si Tina (anaknya) , sekarang ..uuhh .. dah bosen kali si angga (suaminya - kaka istriku) udah jarang, eh YOnar udah oke nih semua lampunya" Aku: ahh kan banyak alternatif.. bisa sendiri atau cari bantuan lah. .. Syukurlah kalau sudah ok, dicoba juga airnya nyalain trs ganti baju kerja gih, ntr telat" Lina: ahh alternatif apaan maksudnya yo... (sebari melirik nakal kearahku), bosennya jg kali kalau sendiri, , dah aku ke kamar mandi cek dulu, Lina berlalu menuju kamar mandi diujung belakang kontrakannya, sebari aku mengikutinya dari belakang, kalimat terakhir dari mulutnya membuat hasrat ku makin bergetar, "bosen sendiri" dalam hatiku, hayalku trs bermunculan, apakah aku perkosa saja ketika dia di kamarmandi? kubekap dari belakang meremas toketnya, memaksanya .. tapi kalau ketauan gmn? kalau lina berteriak kencang gmn, sedang dinding pemisah antar kontrakan di tempatnya tidak tebal, tak tahan rasanya ingin menjilat lehernya yang lnjang, menikmati langsing tubuhnya.. Hayalku sejenak terhenti oleh teriakan lina " aduuhh yoo.. basah kuyup.. dah jalan lagi nih airnya.. tapi nyemprot banget. .untung belum pake baju kerja.. " dengan segera aku menghampirinya " ya bagus donk,, berarti dah jalan lagi, gada masalah lagi kan, baru disemprot sama air, gmn kalau semprotan yang kental.. " goda ku.. Lina menjawab " yaa kalau itu enak donk.. " sebari dia membalikkan badan kea arah ku dan membuat mataku terbelakak,, air yang membasahi kaosnya, membuat lekuk tubuh dan payudaranya tercetak sempurna, dan yang membuatku menelan ludah adalah lina belum memakai bra!! ternyata sejak tadi dia hanya memakai kaos saja.. badanku makin gemetar.. kontolku makin ngaceng tak tertahan dibalik celana tidurku.. "heh.. melotot aj!! liatin apa ayoo... udah mau ganti baju kerja sekalian, tuh beresin tuh yang dalam celana di kamar mandi" sebari tertwa kecil keluar dari kamar mandi. dengan malu aku masuk kamar mandi segera beresin celana, ku keluarkan kontolku, sudah ngaceng sekali kontolku, tak tahan rasanya, apa aku onani saja pikirku, ah tidak, masa sih aku menyia-nyiakan kesempatan dengan lina, tak ada orang disni.. pikirku mengalir liar, sampai tanpa sadar, ternyata lina memperhatikan aku dari balik lubang pintu kamar mandi yang memang tidak tertutup, .. "hayyo kenapa lin.. susah ni mau dituntasin, bantuin donk.. " secepat itu aku langsung bicara sebari mengusap2 kontolku, dgn kelagapan lina beranjak pergi sebari bicara " apaan sih, sendri aja gih, atau minta sama istrimu, udah ah ganti baju dulu ah udah mau kerja nih" aku pun mngikutinya berjalan menuju kamar, kulihat dari luar, dikamarnya dia dudukdi ranjangnya spt termenung, dia hendak membuka bajunya tapi terhenti ketika tangannya menyentuh payudaranya sendiri, dia usap2 nya, mungkinkah dia juga sebenarnya terangsang dan sedang ingin bercinta tapi dia gengsi untuk jujur padaku.. aku beranikan maksud ke kamar tidur kecilnya yang hanya cukup untuk satu ranjang dan sedikit ruang itu, dari belakang kubisikkan ditelinganya "aku kangen ih masa- masa kita dulu, aku kangen banget sama kamu, dah lama mendam rasa ini Lin", dengan nada tinggi dia bilang " Kamu masuk kamar orang ya ga sopan, ngomongnya ngawur ah, males ah, kita tuh udah sama2 nikah, dah punya anak lagi, inget tuh, .." aku: kalau perasaan susah Lin (kupegang bahunya ku balikkan tubuhnya sehingga menghadapku), "aku sayang banget sama kamu lina, sering aku terbayang dirimu yang jadi istriku" ..tak kuasa aku memandangnya wajahnya dan memandang kaos basahnya yang setengah terbuka, tercetak jelas payudara mungilnya Lina: "inget .. kita udah ... " belum selesai dia bicara aku langsung kecup bibirnya, kulumat bibirnya kuat2. . aku berusaha mendekap tubuhnya, sebelum lina mendorongku, duduk menjauh dari aku, berusaha unutk menamparku namun dengan segera ku pegang tangannya, "aku sayang banget lin sama kamu, sekalian lah bantuin aku tuntasin ya.." kuberanikan diri mendekatinya lagi tanpa melepas genggaman tanganku padanya, sebelah tanganku membelai rambut lurusnya, kurebahkan kepalaku, mulutku di telinganya, kubisikan "i luv u so much lin, please.. sekali ini aja, aku janji gakan jadi panjang, .." kukecup langsung daun telinganya, kujilat, lina menggelinjang, dia memejamkan mata, tanpa perlawanan, kuanggap itu tanda setuju atas permintaanku. kuciumi kujilati telinganya, kuberanikan menjalarkan lidahku tak hanya di sekitar telinga, menjalar ke pipinya menuju bibirnya, sekali lagi aku kecup bibirnya, kujilati, kusedot, kali ini tanpa perlawanan, meski dia masih tak menggerakan bibirnya, aku terus melumat bibirnya, nafsu sudah membara sejak tadi, kusogokkan lidahku kedalam mulutnya yg masih rapat, kupaksa masuk kedalam mulutnya, tak lama dia menyerah juga, kumainkan lidahku didalam mulutnya, menyentuh lidahnya, menjilati lidahnya, kurasakan dera nafasnya semakin kencang, kucekatkan tubuhnya, kulumat terus bibirnya yang mulai terbuka, sesekali membalas ciumanku perlahan. aku mulai melepaskan genggaman tanganku, kupegang kepalanya sebari tetap menciuminya, sementara tanganku yang satu mengusap, menyentuh2 lehernya punggungnya, memainkan telinganya, Ciuman itu berlangsung cukup lama, lama kelamaan lina mulai membalas ciumanku, dia mulai memainkan lidahnya, beradu dgn lidahku, mulutnya mulai berani melahapku, ciuman lahap dan kasarnya mulai nampak, desahan desahan nya mulai terasa trdengar ..Hmmm Hhh hsthhh.. . itu yang aku suka dan aku rindu darinya.. ciuman kami semakin panas, kedua tangannya mulai memelukku, satu tangannta mengacak2 rambutku, tubuhku mulai menempel dgn tubuhnya yang masih terbalut kaos yang basah. Tanganku mulai berani menelusup kebalik kaosnya yang basah dan setengah terbuka, kuraih toketnya yang sedari tadi tercetak dibalik kaosnya, kuremas toketnya, AKKHHHHHHHHHH OOKHHHHHHH.. ..OoHHhhhdsthh, erangan keras keluar dari mulutnya ketika ku remas toketnya, ku mainkan putingnya yang sudah mengeras, Kubuka kaosnya yang basah, tanpa kesulitan, kutau sejak awal dia sudah tidak memakai bra, kujalarkan lidahku kelehernya, uhh HHsshtstthh.. lina tak hentinya mendesah tak karuan.. kulanjutkan juluran lidahku bibirku menciumi sampai toketnya lina yg masih terduduk di ranjang dan aku yang sudah setengah jojok di lantai, sebelah toketnya kujilati perlahan, sebelah kuremas dengan tanganku.. Hhhhhsthh.. kujilat toketnya perlahan memutar dari pinggir toketnya memuncak ke puting .. kutarik kencang2 putingnya, semua kulakukan bergantian kanan kiri, yang makin membuat lina nafsu nya membesar, kulanjutkan petualangan lidahku keperutnya ku perosotkan celana tidurnya, ahhh ... darahku serasa makin mendesir melihat langsung pemandangan tanpa CD, langsung kulihat vaginanya, Memeknya yang tadi hanya kulihat dari intipan di kamarmandi, kini didepana mataku dgn lina yang sudah berbugil ria. segera saja petualangan bibirku berlanjut di bibir memeknya lina. .OOhhh sedap sekali, aromanya semerbak habis mandi dicampur aroma cairan dari memeknya yang sudah becek sekali.. kulahap habis memeknya, kuciumi sekitarnya, kujulurkan lidahku masuk kedalam liang memeknya yang memang sudah longgar, kusogoh habis2n liang memeknya, lina menjerit kuat '' AHHHH oohhh... ughhh.. dibenamkan nya wajahku sedalam- dalamnya ke liang memeknya, tangannya benar2 mengacak- acak rambutku, mendorong kepala ke memeknya, sesekali mejenggut rambutku.. oohh uhh.. sedang asik memainkan memek lina, tiba2 tangannya mendorong kepalaku keluar "Lina udah ga tahan banget yon mau orgasme nih, tp gamau sekarang ya " dia bilang. Aku hanya mengangguk dan berkata "apapun mau kamu sayang" Lina mengangkat tubuh yang setengah jongkok untuk duduk disampingnya diranjangnya, "sekarang giliran lina" ucapnya, segera dgn kasarnya dia membuka kaosku, dikecup dan dilumatnya bibirku dgn liar, dipegangnya kepala erat2 dijilatinya pipiku bibirku, seluruh wajahku, telingaku dijilatinya kanan kiri, digitnya,, Akkhhhhhhhh Lin enak banget,, ughh,, ,,,,, tanganku pun meraih toketnya meremas2nya, sebari bibir lina menjamahi wajahku, telingaku, leherku nyaris saja di cupangnya, sebelum aku melarangnya khawatir ketauan istriku. Lina menjamahi tubuhku dengan liar, dadaku, perut buncitku, dia tarik puting susu ku yang berbulu, tangannya liar menjamahku, membuka celana pendekku, memerosatkannya berikut dgn CD ku, ko0ntolku sudah sangat , menegang kencang dan memerah.. Ahhh senyum liarnya lina sebari menatap liar padaku, dia menjulurkan lidahnya memainkan kepala kontolku. Akhhhh Linnn.. enak banget.. dia mengocok2 kontolku sebari menjilati ujung kontolku, dia berjongkok dilantai, memainkan kontolku, menghisapnya, naik turun, makin kencang makin kencang.. Ohh aku tak tahan lagi.. dijilatinya kontolku.. Dia kemudian mencabut mulutnya dari kontolku, dia berdiri menghadapku yang masih terduduk, kesempatan ini kupakai unutk menjilat lagi memeknya yang sudah sangat becek, meremas toketnya kuat2. . ahh indah sekali pemandangan ini tubuh lina berdiri dihadapanku, seolah dia sedang stripsis, bergerak menggelinjang karena rangsanganku ke dlm memek dan toketnya. . baru sebentar kumenikmati itu, lina mendorongku keras, sampai aku terlentang diranjangnya, ranjang tempat biasa dia bersetubuh dgn suaminya. ucapnya " Lina udah ga tahan yon'.. dia menaiki tubuhku diranjang, diarahkan memeknya kearah kontolku, Bleesss,,, aakhhhh Ugghhhhhhhhhh kami mengerang bersama-sama .. Lina menindihku.. women on top,, digerak2n tubuhnya... kami berciuman liar. . berulang kali dia berkata "udah gakuat lina ih.." .. aku berusahan membanting tubuhnya, membalik posisi, kali ini dia dibawah.. aku kocokkan kontolku semakin cepat dan kencang.. erangan lina udah tak tertahankan lagi.. "trs. . ayo dong... " ucapnya. . dia trs menggelinjang menggerakan bokongnya.. " aku juga ga kuat lin" .. ayo dong kit bareng lagi.." tenaga lina begitu kuat mendorong kembali terguling mebalikkan posisi.. dia kembali diatas, kali ini dia duduk berkuda.. menggerak-gerakan pantatnya, tubihku bangun meraih toketnya.. darahku mendesir.. sekecap saja aku sedot toketnya.. meremas toketnya. . lian sudah tak kuasa hendak keluar.. AkhhhhhhhhhhOhhh YESsss.. ..... uughhhhhhhhhhhhhhh " lina keluar. . Ohhhhhhhhhhhh... Peluk erat 2 yon, gigit puting lina," suaranya mengacau tak karuan.."'akhhhhhhhhh ... kelellllllllllllllluuaarrrrrrrrr... """" ... lina orgasme" tubuhnya semakin kuat mendekap, memeknya basah... "Kamu curang yon... ga bareng" lina berbicara kacau sebari orgasme.. tubuhnya mulai melemas... kesempatanku membalikkan lagi tubuhnya.. kali ini kukocokkan kuat2 kontolku.. akhhhh.. aku keluar lin... "kucabut dan kubasahi tubuhn dan mulutnya...
Subscribe to:
Posts (Atom)